Apa yang bisa kulakukan?

Apa yang bisa kulakukan?

Bacaan: Efesus 3:14-21

Doa Paulus

3:14 Itulah sebabnya aku sujud d  kepada Bapa, 3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. 3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan e  kemuliaan-Nya, menguatkan f  dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu 1 , g  3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu h  dan kamu berakar i  serta berdasar di dalam kasih. 3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus j  dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya k  kasih Kristus, 3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. l  Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi m  di dalam seluruh kepenuhan Allah. n  3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan o  jauh lebih banyak 2  dari pada yang kita doakan p  atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa q  yang bekerja di dalam kita, 3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. r 

 

“Pak, besok kita ke pantai itu ya. Mereka kan baru kena musibah, aku pengen menolong mereka” tutur seorang anak pada ayahnya. Namun ayahnya menolak ajakan sang anak untuk pergi karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan respon anaknya adalah “tapi aku pengen menolong mereka, gimana caranya aku bisa menolong kalau aku ga kesana?”. Pertanyaan sederhana yang disampaikan oleh anak itu rasanya juga menjadi pertanyaan bagi beberapa orang yang lebih dewasa. Kadang kala rasa hati ini terpanggil untuk menolong tapi terhalang oleh beberapa kondisi. Misalnya saja anak kecil yang ingin menolong tapi terhalang dengan jarak, mau memberikan sumbangan pun tidak bisa karena terhalang oleh perkara finansial (belum berpenghasilan), mau memberi bantuan dengan gotong royong pun terhalang kondisi fisik yang tidak sekuat orang dewasa, terus apa yang bisa dilakukan?

Bacaan hari ini memperlihatkan satu hal yang bisa kita lakukan sebagai perwujudan kasih kita pada orang lain. Efesus 3:14-21 adalah sebuah perikop yang menunjukkan betapa Paulus peduli pada jemaat di Efesus. Meskipun Paulus begitu peduli pada jemaat Efesus, namun kita juga perlu memahami bahwa Paulus juga harus ‘membagi’ kepeduliaannya pada jemaat yang lain. Paulus tidak bisa selalu memikirkan jemaat Efesus (karena ada jemaat lain yang harus dibimbing), Paulus adalah sosok dengan mobilitas yang tinggi dalam membimbing umat. Mobilitas Paulus yang tinggi itu tidak menghentikan Paulus untuk dapat mewujudkan kasihnya (menolong), ia tetap menolong sesamanya melalui Doa yang tulus. Dari bacaan ini kita diingatkan bahwa mengasihi sesama itu tidak selalu dengan cara-cara yang spektakuler tapi bisa juga dengan cara yang sederhana yaitu Doa yang tulus untuk sesama.

Bila kita mampu menolong sesama melalui kehadiran atau melalui kekuatan finansial atau apapun yang kita miliki, itu hal yang baik namun bila itu sulit untuk terlaksana (karena kondisi tertentu) kita masih bisa menolong sesama dengan mendoakan mereka seperti yang dilakukan oleh Paulus. Sudahkah kita mendoakan sesama kita?

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

(BCP/Yokhanan Krisda Karunia)

share

Recommended Posts