Aturan VS Kasih

Aturan VS Kasih

Bacaan : Markus 2:23-28

Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, Mar 2:27a

Kitab Matius menulis alasan murid-murid Yesus memetik gandum dan memakannya pada hari Sabat adalah karena mereka merasa lapar. Sikap atau tindakan mereka ini dianggap telah melanggar ketentuan hari sabat oleh orang Farisi. Sudah menjadi teologi orang Farisi untuk menegakkan ketentuan hukum Taurat secara harafiah tanpa memahami nilai atau pemahaman yang dimaksudkan oleh Allah dibalik setiap aturan. Namun Yesus menjelaskan bahwa Raja Daud bersama pengikutnya memakan roti sajian yang dikhususkan untuk para imam karena lapar. (1 Sam 21:1-6). Kelihatannya salah tapi tidak, tindakan mereka dibenarkan Allah karena hari sabat diciptakan Allah untuk kebaikan manusia.

Daud dan Yesus sama-sama memahami bahwa aturan yang dibuat oleh Allah tujuannya adalah untuk menerapkan kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Dasar ini yang membuat Yesus berulang kali menentang sikap penggiat-penggiat Taurat dengan pertanyaan yang tajam, “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?” (Lukas 6:9)

Apakah aturan menjadi perhatian bagi orang percaya saat ini? Apakah aturan membawa kebaikan atau konflik dalam tubuh Kristus? Beberapa pertanyaan dari Life Aplication Study Bible berikut ini dapat direnungkan di dalam menjaga keseimbangan di dalam aturan dan kasih: 1) Apakah aturan yang dibuat melayani tujuan-tujuan Allah ? 2) Apakah aturan yang dibuat menunjukkan karakter Allah? Apakah aturan yang dibuat membawa orang- orang masuk dalam keluarga Allah atau menahan mereka tetap diluar? Apakah aturan yang dibuat memiliki dasar Alkitabiah yang tidak bertentangan dengan bagian Alkitab lainnya?

Inspirasi: iman Kristen terdiri banyak aturan yang harus diatur oleh kasih. Hal ini menjadikan kasih memiliki peran tertinggi namun juga menggerakkan orang percaya untuk berkorban, bertanggung jawab dan disiplin.

(LPMI/Zandy Keliduan)

share

Recommended Posts