Awas Jurang Maut

Bacaan : Mazmur 130
“Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku” (Mazmur 130:1-2)
Pernahkah kita merasakan kita ada dalam jurang yang dalam (jurang
kesusahan-terj. BIMK). Mengapa kita mengalami hal itu? Dalam Mazmur 130,
Pemazmur menulis alasan ia ada dalam jurang yang dalam oleh karena
dosanya (ay 3). Dalam situasi seperti ini Pemazmur, tidak berusaha mencari
jalan keluar dari kekuatan dirinya atau dari orang lain. Ia tahu bahwa solusi
dari masalah dosanya adalah Tuhan. Karena itu pada ayat 4 Pemazmur
menulis, “Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.”
Perjalanan hidup sebagai orang Kristen tidaklah mudah. Musuh/Iblis
selalu mencari kesempatan yang terbaik untuk menjatuhkan kita dalam
jurang dosa, sebagimana ia lakukan kepada Adam dan Hawa dan orang
percaya dari generasi ke gnerasi. Rasul Petrus menulis hal ini dalam 1 Petrus
3:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Bisa jadi kita saat ini sedang ada dalam jurang yang dalam oleh karena dosa.
Kita mengalami kesusahan yang besar oleh karenanya. Kita berusaha dengan
berbagai cara untuk keluar dari situasi itu dengan kekuatan kita. Bahkan kita
melakukan berbagai disiplin rohani.Tetapi tidak dapat! Hanya Tuhan satu-satunya yang dapat mengeluarkan kita dari jurang oleh karena dosa kita.
Mari kita belajar dari iman Pemazmur, yang terus percaya kepada
Tuhan dengan cara menanti-nantikan Tuhan serta berharap kepada-Nya. Ia
menulis hal ini dalam ayat 5, 6, “Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku
menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan
Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada
pengawal mengharapkan pagi.” Berseru kepada Tuhan melalui doa dan
berharap kepada firman Tuhan, inilah yang menjadi kekuatan Pemazmur.
Keintimannya dengan Tuhan yang memberi dia kebebasan dari tekanan dan
belenggu dosa. Dia tahu bahwa di dalam Tuhan ada kasih setia/anugerah.
Pemazmur menulis hal ini dalam ayat 7 dan 8, “Berharaplah kepada Tuhan,
hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala
kesalahannya.”
Hal ini mengingatkan kita akan tujuan Allah menjadi manusia yaitu
untuk menebus dosa kita. Matius menulis hal ini dalam Matius 1:21, “Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Isnpirasi: Manusia dengan berbagai cara berusaha menjembatani jurang
yang sangat dalam antara dia dan Tuhan, tetapi tidak pernah terjembatani
oleh karena terhalang oleh dosa. Allah mengasihi kita dan bukti kasih Allah
bagi kita adalah Ia datang kedalam dunia menjembatani dan menebus dosa
kita melalui Anak-Nya yang Tunggal Yesus Kristus Tuhan kita.
(LPMI/Jerry Tamburian)
Recommended Posts

Berhentilah Mengeluh
Maret 11, 2025

Kejutan Kecil
Maret 10, 2025

HARAPAN & HATIKU
Maret 08, 2025