BEBAN BERBAGI

Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 4:32-37
“dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.” (Kisah Para Rasul 4:35)
Di dunia yang selfish dan egois ini, ternyata tetap ada orang-orang yang rela berbagi untuk
meringankan beban mereka yang kekurangan. Di pelosok bumi manapun yang mengalami
kekurangan dan kemiskinan, di sana hadir misi bantuan, yang datang dari orang-orang yang
murah hati. Beberapa bencana yang baru saja melanda beberapa daerah di Indonesia,
langsung mendapatkan perhatian kasih dari berbagai kalangan, termasuk orang percaya.
Gereja abad pertama pun menunjukkan hal itu. Kemiskinan, baik secara jasmani maupun
rohani, yang melanda banyak orang percaya di Yerusalem, mendapatkan perhatian dari
mereka yang peduli sesama. Seperti dikatakan dalam ayat 32-35, Stanley Tousaint menulis,
“The believers were unified not only spiritually, but also materially. Their selling of their
goods was voluntary and the distribution were according need.” Mereka bersatu padu untuk
membagi dengan penuh kerelaan hati, sehingga keperluan orang-orang tercukupi. Yesus
mengatakan, “Berbahagialah mereka yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan (Matius 5:7).
Dalam keadaan sulit lalu memperhatikan orang lain, benar-benar tidaklah mudah.
Bagaimana dapat menerapkan prinsip yang dikatakan dalam Amsal 11:24-25? Secara logika,
bagaimana mungkin sudah membagi – menyebar harta, malah bertambah kaya? Namun
itulah keterbatasan pemikiran manusia kita. Kita harus mengerti bahwa firman Tuhan
bekerja di atas logika kita. Gereja mula-mula menjadi contoh yang nyata bagi gereja segala
abad untuk tidak mementingkan diri sendiri (Kis. 2:41-47). Mereka sebenarnya bukanlah
orang-orang kaya secara materil, namun mereka kaya dalam kemurahan. Ini yang dikatakan
Paulus kepada jemaat Korintus (2 Kor. 8:1-15). Kata Warren Wiersbe: Jika anda rindu makin
kaya secara rohani dari pemberian anda (9:11), anda perlu mengembangkan kesenangan
dan kegairahan atas adanya kesempatan-kesempatan untuk memberi.” Ingatlah, berbagi
dari kekurangan bukanlah berarti kita kekurangan tetapi justru kelimpahan. Karena berbagi
adalah tindakan iman, bukan sekedar gerakan sosial, yang juga dilakukan orang-orang yang
tidak percaya. Berbagi bukan sekedar suatu konsep pengajaran tetapi pengalaman rohani.
Berbagi adalah perintah Tuhan. Bagaimana dengan kita hari ini?
Inspirasi: Kita memberi bukan supaya diberi tetapi karena kita telah diberi oleh Tuhan.
(BB)
LPMI/Boy Borang
Recommended Posts

REFORMASI & PEMIKIRANKU
Oktober 06, 2025

REFORMASI & PENGORBANANKU
Oktober 04, 2025

REFORMASI & PELAYANANKU
Oktober 02, 2025