Belajar Rendah Hati

Belajar Rendah Hati

Bacaan: Mazmur 25: 9

“Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.”

Pasca Covid semua orang berjuang mengejar ketinggalan dan berusaha meraih asa. Seorang dokter dengan berbagai usaha, saat saya berkunjung untuk berdoa sebentar, justru beliau mengajak sharing dan diskusi, lalu kami berdoa bersama cukup lama, meski jadwal meeting padat, dan beberapa agenda sudah menumpuk. Saya belajar dari beliau bagaimana dengan rendah hati meluangkan waktu untuk bersekutu dan berdoa bersama.

Daud adalah pribadi yang banyak mencontohkan keredahan hati. Dia merangkumkan sekian banyak pengalaman dan proses hidupnya sejak menjadi gembala kecil, prajurit hingga menjadi raja. Ada kesadaran penting untuk rendah hati, rela diuji dan di assesment oleh Tuhan sendiri. Ini dilakukan karena sadar bahwa dia orang berdosa yang mungkin saja keliru atau bahkan berdosa dalam setiap obsesi maupun putusannya. Perlu rendah hati untuk tetap pada kehendak Allah. Ada 2 hal yang Tuhan janjikan pada orang yang rendah hati, yaitu:

Membimbing menurut hukum. Kita bisa mendapatkan bimbingan tanpa kebenaran, seperti yang akhir-akhir ini marak diperbincangkan. Banyak konsultan yang tidak memberikan advis yang benar namun justru mengajarkan pelanggaran. Tuhan yang mahakudus menyediakan bimbingan yang sesuai hukum Tuhan. Dengan firman-Nya dalam Alkitab, melalui kakak rohani ataupun para hamba Tuhan, siapapun yang rendah hati akan menemukan hikmat-Nya untuk keputusan apapun yang diambil.

Mengajarkan jalan-Nya. Sungguh luar biasa janji ini. Tuhan akan memberikan pemahaman yang makin lengkap dan sempurna bagi yang rendah hati. Orang yang rendah hati, biasanya tidak mengandalkan kepintaran atau kehebatannya, tetapi mengandalkan Tuhan. Dan Tuhan berjanji akan mengajarkan jalan-Nya, sehingga orang yang rendah hati akan berjalan dalam tuntunan-Nya.

Mari terus belajar rendah hati, seperti teladan raja Daud. Apapun pencapaian kita hingga sekarang ini, hanya karena kasih dan kemurahan Tuhan. Tidak perlu sombong, menjadi angkuh, dan merendahkan orang lain. Kiranya semua prestasi dan keberhasilan yang kita peroleh berkenan di hati Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Inspirasi: Direndahkan manusia itu menolong kita rendah hati, namun tinggi hati akan membuat kita direndahkan Tuhan.

(LPMI/Wahju Djatikoesoemo)

share

Recommended Posts