Berani Bersikap Adil
Bacaan: AMSAL 24:19-26
Siapa berkata kepada orang fasik: “Engkau tidak bersalah,” akan dikutuki bangsa-bangsa, dilaknatkan suku-suku bangsa.” (Ams 24:24 TB)
Dalam sebuah situs bertajuk Hymne Politik dikutip pepatah jaman lampau yang konon diucap-kan pleh seorang pengacara Romawi berbunyi: “Keadilan yang tertinggi adalah ketidakadilan yang tertinggi.” Adakah ini terbukti? Berbagai fakta, komentar dan tulisan media yang sering menjadi pemberitaan utama, mungkin adalah jawabannya. Yang benar dapat disalahkan dan yang salah dibenarkan. Seorang penulis menyebutkan zaman ini sebagai abad abnormal karena yang normal (adil) tidak berlaku lagi. Namun Alkitab menulis bahwa fakta ini sudah terjadi pada zaman-zaman dahulu termasuk zaman Salomo. Aksi ketidakadilan jelas mengundang reaksi keras dari semua orang, baik individu maupun institusi yang mencintai keadilan. Setiap orang yang sehat pasti melihat dan berusaha menghindari virus penyakit ketidakadilan. Ketidakadilan akan dikutuki atau dilaknatkan oleh semua orang. Sebenarnya mengerikan. Tetapi rupanya kepekaan hati nurani sudah dibutakan oleh ilah zaman, sehingga celaan dan kecaman masyarakat di-anggap sepi. Menyinggung kenyataan ini sampai ada orang yang mempelesetkan syair lagu Maju Tak Gen-tar Membela yang benar menjadi membela yang bayar. Tetapi nada sinis inipun sepertinya tidak dieubris. Sungauh menvedihkan bahwa sementara masih ada sejumlah orang ingin menegakkan keadi-lan, makin banyak orang yang berupaya menekan dan menindasnya. Mereka yang mau melakukan keadilan malah diadili. Tetapi AUah yang Mahasuci dan Mahaadil, tentu saja tidak tinggal diam. Sebab apa yang ditabur orang itulah yang akan dituainya (cf. Galatta 6:7).
Seorang hakim Kristen, pernah mengakui ini sebagai tantangan berat. Namun karena ia mempu-nyai prinsip, keadilan hams ditegakkan, ia siap di-perlakukan tidak adil atau dipecat sekalipun. Me-mang seperti kata Yesus, barangsiapa mengikut Dia, siap pikul salib. “Berbahagialah mereka yang dian-iaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga.” (Matius 5:10). Mari kita mulai berlaku adil mulai dari keluarga, pelayanan dan usaha pekerjaan kita.
Inspirasi: Bersikap adil mendatangkan berkat, bersikap tidak adil mendatangkan bencana
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024