BERANI BERSUARA

BERANI BERSUARA
Firman Tuhan : Kisah Para Rasul 4:122
“Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkatakata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” (Kisah Para Rasul 4:20)
 

Radio Suara Injil Voice of the Gospel, salah satu radio misi yang sedang melayani kawasan Afrika dan Asia. Ia memiliki dua pemancar gelombang pendek untuk Afrika dan Asia, serta gelombang menengah yang menjangkau Addis Ababa, dengan menggunakan bahasa Inggris, Perancis, serta bahasa Asia dan Afrika. Suara Injil tak dapat dibendung karena Injil itu harus disuarakan. Tidak ada yang namanya moratorium. Dan masa kini, kecanggihan teknologi komunikasi; internet, media sosial, TV, youtube dan aplikasi lainnya, telah menjadi alat yang sangat efektif untuk menggemakan berita besar itu. Satu kesempatan luar biasa dapat menggunakan jasa komunikasi itu. Tidak sedikit beritaberita kesaksian orang yang menjadi
percaya kepada Kristus, dibaca, didengar orang. Bukanlah mustahil banyak yang menjadi percaya, mungkin secara sembunyisembunyi, karena suara Injil di media tersebut. Tetapi bagaimana dengan era gereja mulamula? Petrus Yohanes tidak menggunakan fasilitas itu. Namun keunikannya, suara Injil itu langsung bergema dan menarik ribuan hati orang. Iblis, yang tak suka dengan rencana penyelamatan Allah bagi orang berdosa, selalu mencoba menghalanginya. Para pemimpin Yahudi yang seharusnya mendukung misi Allah itu, seringkali mempersoalkan pelayanan misi para rasul ini. Namun bagaimana reaksi Petrus, ia tidak meladeni sedikitpun, malah menantang balik mereka. Ia menegaskan adalah sesuatu yang tak mungkin suara Injil itu ditutup rapatrapat. Injil adalah suara Tuhan, bagaimana mungkin menyuruh Tuhan jangan bicara? Anehnya, manusia berdosa mencoba mengadili kebenaran Injil dengan hukum agamanya (Kisah 4). Mengapa? Kembali kita ingat perkataan Yesus di atas salib, manusia berdosa tidak tahu apa yang diperbuatnya (Lukas 23:24). Orang yang menutup telinga terhadap berita Injil, sudah pasti adalah mereka yang
telah dibodohi oleh Iblis, karena dia tidak mau manusia diselamatkan.

Kehadiran kita di dalam dunia ini, di manapun kita berada, juga untuk menyuarakan berita penyelamatan Allah. Kita tetap punya prinsip bahwa berita Injil terus diwartakan meski banyak rintangan. Namun kita perlu berdoa agar diberi hikmat, seperti kata Yesus, “Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Matius 10:16). Karena
sesungguhnya Roh Kuduslah yang bekerja di dalam dan melalui kita (Kis.1:8). Ialah yang memberi kita keberanian iman itu.
 

Inspirasi: Kita berani bersaksi bukan karena kita sendiri berani tetapi karena Dia yang memberanikan kita.
 
LPMI/Boy Borang
share

Recommended Posts