Berani Keluar dari Zona Nyaman

Berani Keluar dari Zona Nyaman

Matius 5:44,48

5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. “

            Tidak terasa masa orientasi yang saya jalani sudah akan selesai, tinggal menyisakan hitungan hari saja. Meninggalkan kenangan, merajut cita, cinta dan harapan. Semua itu terbungkus dalam keberagaman dan menjadi keunikan tersendiri di dalam hidup saya ketika menghayati panggilan-Nya. Saya menyadari dan berefleksi ketika saya berani melangkah untuk meninggalkan zona nyaman dan mencari zona baru untuk saya hidupi memang banyak rintangan dan pergumulan yang saya jumpai. Saya berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saya belajar dari kesalahan-kesalahan saya. Jika Tuhan memang memampukan saya untuk menjadi seorang pendeta saya akan berusaha untuk memenuhi diri saya dengan firman Tuhan dan menghadapi segala dinamika kehidupan dengan tenang dan tetap berdoa.

Ada suatu masa ketika saya mengalami kecemasan dan kekhawatiran di dalam kehidupan saya ketika saya keluar dari zona nyaman . Saya merasa khawatir jikalau orang-orang disekitar saya mencemooh dan tidak menerima saya, ketika saya berbuat kesalahan. Pada saat itu saya menceritakan rasa kekhawatiran saya dengan teman saya melalui telpon, dia merespon saya dengan mengatakan bahwa “kita harus menguatkan iman kita kepada Tuhan, kita harus tahu bahwa kita gak berjuang sendirian, percaya bahwa ada kekuatan dan pengharapan, dan mohon hikmat sama Tuhan.” Dari percakapan dengan teman saya tersebut saya berefleksi bahwa bacaan kita pada pagi hari ini (Matius 5:44,48) mengingatkan kita akan perintah Kristus yang harus kita lakukan. Karena Dia sendiri yang menuntut anak-anak-Nya untuk bisa tetap memberi berkat kepada orang lain sekalipun orang itu tidak menerima kita, bahkan dituntut untuk juga bisa mendoakan mereka. Oleh karena Nya kita dimampukan untuk menekuni panggilan dalam pelayanan kita.

Bukan tanpa dasar Tuhan Yesus mengatakan demikian. Justru karena Dia telah melakukannya lebih dahulu, dengan memberikan berkat bagi mereka yang benar dan tidak benar. Bersikap adil dan merata, tidak pilih-pilih. Oleh karena perintah dari-Nya, kita tetap dituntun dalam menjalani tugas pelayanan dimana pun kita berada baik di lingkungan pekerjaan, di lingkungan masyarakat dan di tengah- tengah keberagaman.

(BCP/Dimas Eka Putra Satria Yudha)

share

Recommended Posts