Berbuah Sesuai Kehendak Allah

Berbuah Sesuai Kehendak Allah

Bacaan: Yohanes 4:1-6

4:1 Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes b  4:2 –meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, — 4:3 Iapun c  meninggalkan Yudea d  dan kembali lagi ke Galilea. 4:4 Ia harus melintasi daerah Samaria. e  4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. f  4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

Di suatu siang yang panas, ada seorang pedagang es buah yang sedang menjajakan dagangannya. Datanglah seorang laki-laki membeli semangkuk es buah dari pedagang tersebut. Sembari menunggu pesanannya, melintas seorang pemulung yang terlihat kelelahan. Tergeraklah hati laki-laki itu untuk meringankan beban si pemulung dengan membelikan semangkuk es buah. Keduanya bersama-sama menikmati es buah yang ada di tangan mereka. Ketika tiba saat membayar, pedagang tidak mau menerima uang dari laki-laki tersebut. Katanya “aku ingin berbuat baik, kamu telah berbuat baik dengan memberikan semangkuk es buah untuk pemulung itu sekarang giliranku berbuat baik dengan membiarkan kamu tidak membayar es buahmu”. Betapa kebaikan kita bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan juga. Kisah ini adalah kisah yang saya dengar dari salah satu video di Youtube yang saya lupa secara pasti video yang mana. Lalu apa kaitannya kisah tersebut dengan bacaan hari ini?

Bacaan hari ini mengisahkan tentang seorang perempuan samaria yang bertemu dengan Yesus. Pada awalnya perempuan samaria itu tidak mempercayai Yesus (ay. 11). Akan tetapi jika kita lihat percakapan antara perempuan samaria dengan Yesus, kita mendapati bahwa akhirnya perempuan samaria itu pun percaya Yesus (ay. 25 & ay. 29) setelah apa yang dikatakan oleh Yesus adalah kebenaran (ay. 18). Perjumpaan perempuan dengan Tuhan Yesus membuat si perempuan tersadar betapa besarnya Ia (Yesus). Perempuan itu pun menyebarkan kabar sukacita itu dan menjadi berkat bagi semua orang hingga akhirnya banyak orang ikut percaya kepada Yesus karena perjumpaan perempuan itu denganNya (ay. 39), begitu pula seharusnya kita! Kita telah mengalami perjumpaan dengan Yesus sejak kita kecil, lalu kenapa ketika dewasa kita tidak mencoba untuk menjadi seperti perempuan samaria itu yang menjadi berkat bagi semua orang? Bacaan hari ini mengingatkan kita untuk selalu menjadi berkat bagi semua orang. Ketika sudah bisa menjadi berkat bagi semua orang, mungkin, saat itulah kita baru bisa dikatakan telah berbuah sesuai kehendak Allah. Bisa jadi, orang lain pun akan terinspirasi untuk menjadi berkat pula seperti cerita di awal renungan hari ini.

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

(BCP/ Yokhanan Krisda Karunia)

 

   

share

Recommended Posts