Bergaul Akrab

Bergaul Akrab

Bacaan: Kejadian 5:22-24

“Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.” (Kejadian 5:22-24).

Seorang ibu yang sudah berusia jelang 80 tahun mengutarakan kejenuhannya menjalani hidup ini. Ia merasa sudah terlalu lama hidup dan ingin segera meninggalkan dunia ini. Ia merasa tidak ada lagi hal yang ia dapat lakukan di usianya saat itu. Ia berdoa dan berharap agar Tuhan memanggilnya pulang.

Dalam Mazmur 90:10 dikatakan bahwa masa hidup itu selama tujuh puluh tahun dan jika kuat bisa mencapai delapan puluh tahun. Ditambahkan bahwa masa hidup diisi dengan kesukaran dan penderitaan yang tidak terelakkan dan masa hidup itu berlalu dengan sangat cepat.

Pada masa Henokh hidup, masa hidup seseorang bisa mencapai sampai 900 tahun. Saat itu tidak ada internet dan gadget yang dapat digunakan sebagai salah satu pengisi waktu dan pengusir jenuh. Juga tidak banyak jenis atau variasi pekerjaan. Tidak ada televisi yang bisa ditonton saat istirahat siang. Membayangkan jangka waktu ratusan tahun hidup yang sangat lama, tidak terelakkan kemungkinan datangnya rasa jenuh. Tetapi tidak demikian halnya bagi Henokh. Dituliskan dalam Kejadian 5:22 bahwa Henokh hidup bergaul dengan Allah selama hidupnya sampai Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.

Apakah saat ini Saudara sedang jenuh dengan kehidupan Saudara? Tidak tahu bagaimana mengusir rasa jenuh itu? Mari belajar pada Henokh yang mengisi usia ratusan tahun hidupnya dengan hidup bergaul dengan Allah. Efesus 5:16 dikatakan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Bergaul akrab dengan Allah adalah cara yang sangat efektif dalam mempergunakan waktu yang ada. Berbincang dengan Tuhan dalam doa bahkan saat melakukan aktifitas sehari-hari serta senantiasa sedia mendengarkan Tuhan melalui firman-Nya.

(LPMI/Lamroida Silalahi)

share

Recommended Posts