Berikan yang Terbaik

Berikan yang Terbaik

Bacaan: KOLOSE 3:18-25

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3:23″

Daniel yang memiliki kecintaan yang mendalam terhadap seni lukis.Setiap lukisan yang diciptakannya tidak hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang ungkapan perasaan dan pengalaman. Setiap pagi, ia mempersiapkan ruang kerjanya dengan cermat, memastikan semua peralatan lukisnya dalam kondisi terbaik. Ia memilih palet warna dengan teliti, menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan dan merencanakan karya seni berikutnya.

Suatu hari, Daniel diundang untuk mengadakan pameran seni di kota tempat tinggalnya. Dalam pameran itu, lukisan-lukisan karyanya menarik perhatian banyak orang. Ketika ditanya mengapa ia begitu memperhatikan setiap detail, Daniel menjawab dengan penuh gairah, saya percaya bahwa memberikan yang terbaik dalam setiap karya seni adalah cara saya menghormati bakat yang Tuhan anugerahkan kepada saya.

Paulus menulis surat kepada jemaat di Kolose, sebuah kota di wilayah Asia Kecil, dalam rangka memberikan nasihat, pengajaran, dan dorongan rohani kepada mereka. Surat ini berisi tentang Kekristenan praktis, hubungan antar sesama, serta ajaran-ajaran teologis yang mendalam. Dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam pekerjaan, hubungan, atau dalam pelayanan kepada sesama, memberikan yang terbaik membawa dampak yang positif. Meski hasil akhirnya tidak selalu sesuai harapan, kita dapat yakin bahwa ketulusan dan usaha yang tulus akan diakui secara spiritual.

Jadi, bagaimana kita memberikan yang terbaik? Dengan hati yang tulus, usaha yang sungguh-sungguh, dan sikap yang penuh kasih. Setiap langkah yang diambil dengan integritas dan kejujuran, serta diiringi dengan doa dan kepercayaan kepada Tuhan, merupakan bentuk memberikan yang terbaik dari diri kita, pembacaan kita hari ini memberikan penekanan kepada:

Pengabdian : Tidak membatasi pelayanan kepada Tuhan hanya pada aktivitas keagamaan atau ibadah formal. Sebaliknya, ia mengajarkan bahwa setiap aspek kehidupan kita pekerjaan, hubungan, pelayanan kepada sesamadapat menjadi bentuk pelayanan kepada Tuhan jika dilakukan dengan hati yang tulus. Pengakuan Tuhan Yesus sebagai Fokus Utama:”Seperti untuk Tuhan” menegaskan pentingnya kesetiaan dan usaha yang sungguh-sungguh. Kita diingatkan bahwa dalam setiap tindakan, kita harus memberikan yang terbaik, bukan karena orang lain memperhatikan, tetapi karena kita percaya hal itu adalah panggilan rohani kita.

Memberikan yang terbaik bukan hanya tentang hasil akhir yang sempurna, tetapi juga tentang prosesnya. Kita dipanggil untuk menghormati bakat, waktu, dan kesempatan yang diberikan kepada kita dengan memberikan yang terbaik dari diri kita. Seperti yang terdapat dalam Kolose 3:23, setiap tindakan kita seharusnya dilakukan dengan segenap hati, sebagai persembahan kepada Tuhan Yesus.

Inspirasi : Setiap tindakan, pekerjaan, dan usaha adalah persembahan rohani. Berdedikasi dengan segenap hati, tidak untuk manusia, tetapi sebagai pengabdian tulus kepada Tuhan.

(LPMI/ Yunus Siang)

share

Recommended Posts