Berintegritas Walaupun “Rugi”

Berintegritas Walaupun "Rugi"

Bacaan : 2 Samuel 19: 24-30

Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja: “Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat.” (2 Samuel 19: 30)

Dalam hidup bermasyarakat yang kompleks kadang kita bisa mengalami kerugian karena suatu kejahatan, kecurangan, atau kecerobohan. Kerugian tersebut ada yang bisa kendalikan dan antisipasi, bisa pula tidak.

Kisah dalam kitab 2 Samuel 19 diatas menyambung satu episode yang hilang sebelumnya. Daud menerima fitnah Ziba terhadap Mefiboset saat raja lari dari Absalom, dan saat itu Daud langsung percaya sepenuhnya pada Ziba (2 Sam 16:3), bahkan dengan sembrono tanpa klarifikasi, semua milik Mefiboset langsung dihibahkan pada Ziba (2 Sam 16: 4). Tentunya Mefoboset yang cacat itu mengalami kerugian atas fitnah itu. Ternyata lama setelah itu integritas Mefiboset baru tampak, ia “tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat.” (19:24). Saat Daud bertemu dan mendapat klarifikasi dari Mefiboset, Daud hanya menganulir sebagian keputusannya dahulu dengan membagi 2 harta Mafiboset dengan Ziba hambanya. Dengan tulus dan tanpa membantah Mefiboset menerimanya.

Dalam hidup ini kadang kita dirugikan baik oleh orang yang jahat atau licik, orang yang ceroboh, orang egois, ataupun orang baik yang tidak bijak/ kurang wawasan. Tingkat kerugian itu bisa beraneka ragam. Namun belajar dari Mefiboset, mari pastikan saat dirugikan sekalipun, integritas kita harus terjaga dan karakter kita terbukti lurus dan tulus. Kadang pembuktian integritas itu membutuhkan waktu dan kita harus sabar. Keteguhan ini hanya mungkin jika hati kita selalu dipenuh Roh Kudus dan tidak hidup dalam tabiat duniawi.

Inspirasi: Kerugian apapun ketika diletakkan di tangan Tuhan menjadi pembelajaran yang positif dan menjadi berkat.

(LPMI/Wahju Djatikoesoemo)

share

Recommended Posts