Bersukacitalah
Bacaan: 1 Tesalonika 5:18
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung, dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin. Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.
‘Bagaimana perjalanan kali ini?”Wah, sangat luar biasa Ayah’
‘Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin’ kata ayahnya.’Oh iya’ kata anaknya
‘Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?’ tanya ayahnya.
Kemudian si anak menjawab. ‘saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang- bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi.’ Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara. Kemudian sang anak menambahkan ‘Terimakasih Ayah, telah menunjukan kepada saya betapa miskinnya kita.’
Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini berdasarkan pada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.
Sebagai orang Kristen dalam situasi dan kondisi apapun (suka, duka dan susah) kita harustetap bersukacita. Orang yang bersukacita bukan berarti tidak punya masalah namun orang yang bersukacita dia tahu bahwa di dalam Tuhan dukacita diubah menjadi sukacita.
Inspirasi : Orang yang pandai bersukacita dalam segala hal adalah orang yang di sukai Tuhan.
(LPMI/Risy Tuarlela)
Recommended Posts
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024
Berdiri Teguh di Tengah Tantangan
November 20, 2024