Bestie
Bacaan: Keluaran 33:7-23
Pada tahun 2022, kata bestie menjadi sebuah sapaan yang viral dan hampir setiap hari kita dengar melalui berbagai media, bahkan juga dari orang-orang di sekitar kita. Sejatinya sapaan ini ditujukan bagi mereka yang memiliki kedekatan secara pribadi. Merujuk pada sebuah artikel, istilah bestie mengandung makna a partner who has seen you at your worst and helps you to be your best (rekan yang telah melihatmu dalam kondisi terburuk dan membantumu menjadi yang terbaik). Relasi yang erat dan mendalam seperti ini, nampaknya sesuai bila digunakan untuk menggambarkan relasi yang terjalin di antara Musa dan Tuhan.
Bacaan kita pada hari ini bercerita tentang relasi Musa dengan Tuhan. Sungguh sebuah relasi yang akrab dan karib, bukan sekedar relasi basa-basi. Bahkan kedekatan ini selalu diceritakan dengan begitu romantis, tentang bagaimana Musa dan Tuhan berdialog satu sama lain, ingin selalu dekat dan saling menaruh kasih serta saling mengutarakan isi hati. Kedekatan ini terbangun, karena Musa selalu membangun komunikasi dengan Tuhan dan gemar mendengarkan kemudian melakukan apa yang Tuhan katakan. Tuhan pernah menyaksikan Musa beserta bangsa Israel menjalani titik terendah dalam kehidupan, namun Tuhan juga selalu menyertai dan membantu Musa beserta bangsa Israel untuk terus menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Kedekatan Musa dan Tuhan tentu membuat kita berdecak kagum. Relasi yang erat dan mendalam itu terjalin begitu indah dan hangat, hingga membuat kita juga ingin memiliki hubungan yang demikian bersama dengan Tuhan. Melalui Musa, kita diingatkan bahwa relasi yang erat itu perlu dilandasi oleh sikap “saling”, sebab relasi tidak dapat tercipta bila hanya satu arah saja. Tuhan selalu menyediakan diri sebagai bestie bagi seluruh orang percaya, menopang dalam kesengsaraan dan menolong untuk menjadi yang terbaik sesuai dengan versi dirinya masing-masing. Lantas, sudahkah kita menyambut kesediaan Tuhan itu dengan sikap seperti Musa? Baik melalui komunikasi yang intense, keterbukaan di hadirat Tuhan, maupun kesediaan untuk mendengar dan melakukan apa yang Tuhan katakan? Kiranya kita dimampukan untuk selalu membangun relasi yang erat dengan Tuhan.
(Pdt. Adhitya CN)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024