Bukan Hanya Berani
Bacaan: Hakim-hakim 7 : 5 – 8
7:5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum.” 7:6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, c tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air. 7:7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: “Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; d tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya. e ” 7:8 Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala; demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah.
Ternyata syarat untuk menang dalam bacaan kita hari ini, tidak cukup hanya berani. Sepuluh ribu anggota pasukan Gideon yang siap berperang itu termasuk orang-orang gagah perkasa. Namun untuk menghadapi orang Midian musuh mereka, Tuhan memiliki syarat lain. Jadi yang terpilih hanya 300 orang saja.
Ada beberapa hal yang ingin Tuhan ajarkan kepada Gideon dan pasukannya:
1. Tuhan tidak ingin jika mereka menang, akan menjadi sombong dan mengatakan bahwa mereka yang kuat, mereka yang hebat, mereka yang berani dan tidak takut. Tuhan mengajar mereka untuk tidak sombong karena kemenangan.
2. Tiga ratus orang menghadapi ratusan ribu prajurit Midian adalah sebuah kemustahilan untuk menang. Namun Allah melakukan yang mustahil dan tidak mungkin, menjadi mungkin. Allah mengajar kepada Gideon, bahwa DIA sanggup melakukan segala perkara yang tidak mungkin dan sulit untuk dilakukan, menjadi sesuatu yang sangat mudah.
3. Tuhan juga ingin mengajarkan kepada Gideon untuk taat dan mempercayai Tuhan seratus persen. Mungkin kita pernah mengatakan percaya sih percaya, curiga jalan terus.
Inspirasi : Berani menghadapi tantangan sudah baik, namun kita perlu terus belajar taat dan mempercayai Tuhan dengan segenap hati.
(LPMI/WIlfred Soplantila)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024