Bukti Berbicara
Bacaan: Kisah Para Rasul 3:1-10
“Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah.” (Ay.9)
Perdebatan tentang sesuatu yang belum terbukti sangatlah berbeda dengan sesuatu yang nyata-nyata sudah terbukti. Mengatakan bahwa langit biru itu ternyata tidak ada hanya karena tidak kelihatan atau terhalang oleh awan tebal, tidak akan mengubah fakta bahwa langit itu ada. Tatkala si lumpuh benar-benar telah sembuh; bisa berjalan, melompat, memuji Allah, mau disangkal orang seperti apapun, tetap si lumpuh sudah berjalan. Bukti nyata berbicara, mengalahkan segala argumen dan perdebatan. Kisah pertobatan dan perubahan hidup Saulus di ujung kota Damsyik, sempat mengundang perdebatan, benarkah ia sudah bertobat atau hanya katanya orang (cf. Kis. 9).
Pulihnya si lumpuh, menunjukkan ajaibnya kuasa Roh Kudus bekerja melalui kedua hamba-Nya, Petrus dan Yohanes. Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia berkuasa memulihkan kelumpuhan fisik maupun mental spiritual si pria, yang dikenal bertahun-tahun duduk di gerbang indah, tanpa keindahan sorgawi di hatinya. Terjadi keheranan yang cukup menghebohkan di serambi Salomo itu. Masih tertancap di benak mereka pemandangan tentang si lumpuh yang biasanya meminta-minta sedekah itu (ay. 10). Namun mereka pun harus mengakui fakta bahwa orang itu sudah berubah. Dikatakan bahwa orang-orang bukan saja melihat bahwa dia bisa berjalan, tetapi ia dapat bergerak layaknya orang sehat. Ia melompat-lompat dan memuji Allah, menjadi kesaksian bagi orang banyak, maka terjadilah pemberitaan Injil masal, ketika Petrus maju dan menjelaskan apa yang terjadi (11-25). Itu bukti nyata yang tak dapat diragukan dan dipertanyakan.
Kita pun tadinya lumpuh secara rohani bukan? Tatkala kita berubah dan mengikut serta melayani Tuhan hari ini, semuanya adalah bukti nyata yang tak dapat disangkal. Hari-hari hidup kita diisi dengan bukti pembaharuan hidup kita. Tanpa kita sadar banyak orang memperhatikan perubahan kita. Andaikata kita boleh meminjam kata-kata rasul Paulus, “aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya karena semua itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Tim 1:13). Biarlah bukti perubahan hidup kita terus berbicara, di manapun kita berada, sebelum Yesus datang kembali kedua kalinya.
Inspirasi: Banyak orang bukan tidak mau percaya bahwa kita orang Kristen, tetapi mereka ingin melihat bukti bahwa kita memang Kristen.
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024