Cintanya Memulihkan Kehidupan
Khotbah Ibadah Malam Natal
Tema: Cintanya Memulihkan Kehidupan
Pdt. Yokhanan Krisda Karunia
Kisah Natal dalam Lukas 2:1-20 menghadirkan tokoh-tokoh sederhana yang sering kali dianggap sebagai penyandang stigma negatif di mata masyarakat. Dari Nazaret yang terpinggirkan, Maria sebagai seorang perempuan muda yang hamil di luar pernikahan, hingga para gembala yang dipandang rendah secara sosial. Dalam kasih-Nya, Tuhan memilih mereka untuk menjadi bagian dari rencana keselamatan besar-Nya, membuktikan bahwa kasih-Nya melampaui pandangan manusia.
1. Nazaret: Daerah yang Diremehkan
Nazaret, tempat asal Maria dan Yusuf, sering dipandang sebelah mata. Bahkan dalam Yohanes 1:46 disebutkan, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Namun, dari daerah inilah Tuhan memulai kisah kelahiran Sang Juruselamat. Tuhan menunjukkan bahwa kasih-Nya tidak memandang tempat atau status, tetapi memilih yang dianggap hina untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
2. Maria: Perempuan dengan Beban Sosial
Sebagai perempuan muda yang hamil sebelum menikah, Maria menghadapi stigma besar di lingkungannya. Namun, Tuhan melihat hatinya yang taat dan penuh iman. Maria dipilih menjadi ibu dari Sang Juruselamat, meskipun di mata masyarakat ia mungkin dianggap tidak layak. Kasih Allah melampaui stigma, mengangkat Maria menjadi bagian penting dari karya keselamatan.
3. Para Gembala: Orang-Orang yang Terpinggirkan
Gembala pada zaman itu dianggap tidak layak dipercaya dan sering dijauhi oleh masyarakat. Tetapi, malaikat Tuhan justru pertama-tama membawa kabar sukacita kelahiran Yesus kepada mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kasih Tuhan tidak memilih berdasarkan status, melainkan hati yang siap menerima kabar baik. Para gembala menjadi saksi pertama dan pemberita sukacita kelahiran Kristus.
Kisah Natal ini menggugah kita untuk melihat bagaimana Tuhan memakai para penyandang stigma untuk menyatakan karya-Nya. Tuhan tidak memandang rendah siapa pun, melainkan melihat potensi dan hati yang terbuka untuk dipakai-Nya.
Sebagai orang yang telah menerima kasih Kristus, kita juga dipanggil untuk memberitakan kabar sukacita Natal. Tuhan mempercayai kita, terlepas dari kelemahan dan stigma yang mungkin melekat pada diri kita, untuk menjadi saksi cinta dan pemulihan-Nya bagi dunia.
Kelahiran Yesus Kristus adalah bukti bahwa Tuhan hadir di tengah manusia, melampaui stigma dan batas sosial. Dalam terang Natal, kita diingatkan bahwa Tuhan mempercayai kita untuk membawa kabar sukacita, seperti para gembala yang rendah hati namun penuh semangat memberitakan kelahiran Sang Juruselamat.
Pesan Natal:
Terimalah kasih-Nya yang memulihkan, dan bagikan sukacita itu kepada dunia, karena kasih Kristus adalah kabar baik yang layak didengar oleh semua orang.
TIM WEB
Recommended Posts
Karya Kasih Allah
Januari 05, 2025
Makin Disukai Allah dan Sesama
Desember 29, 2024
Ibadah Natal, Dia Tinggal di Antara Kita
Desember 25, 2024