Dampak yang Tak Terlupakan
Bacaan : Ulangan 6:4-12
6:4 Dengarlah, hai orang Israel 1 : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa 2 ! y 6:5 Kasihilah z TUHAN, Allahmu 3 , dengan segenap hatimu a dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. b 6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan 4 , c 6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu 5 dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. d 6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, e 6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. f 6:10 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu–kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan; g 6:11 rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; h kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami–dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, i 6:12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan j TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
Apa yang sesungguhnya diinginkan Tuhan dari kita? Apakah uang kita? Apakah waktu kita? Apakah usaha kita? Ataukah kesetiaan kita?
Jika kita memberikan kepada Tuhan dengan seluruh uang kita, waktu kita, usaha kita, kehendak kita, dll tanpa memberikan kepada-Nya kasih kita maka semua nya adalah sia-sia.
Bacaan kita hari ini, menjelaskan dalam kitab Ulangan bahwa Allah telah memilih bangsa Israel karena kasih-Nya dan sebagai gantinya, Israel seharusnya mengasihi Allah dan setia kepada ketentuan-ketentuan dalam perjanjian Allah dengan mereka.
Kasih kita kepada Allah merupakan wujud syukur dan respon kita kepada kasihNya. Ketika kita sungguh-sungguh mengasihiNya maka hidup kita akan memberikan dampak bagi orang-orang yang ada disekitar kita atau dalam generasi kita.
Bagaimana agar hidup kita memiliki dampak yang tak terlupakan? Menjadi pribadi yang sesungguhnya sesuai dengan panggilan kita.
Jika kita dipanggil sebagai garam dunia. Garam harus sesuai dengan
sifatnya – ia harus berupa garam. Agar sesuai dengan sifatnya, garam harus memberikan dirinya sepenuhnya (Matius 5:13-20).
Menjadi pribadi yang berakar pada Firman Tuhan.
Kasih kita kepada Tuhan dan ketaatan kita kepada Tuhan adalah dengan cara berakar kuat dalam FirmanNya. Musa juga memerintahkan bangsa Israel agar firman dan peraturan Tuhan harus diperhatikan (ay. 6), diajarkan berulang-ulang kepada anak-anak mereka, dan dibicarakan dalam segala kondisi (ay. 7), serta selalu diikatkan pada tangan dan menjadi lambang di dahi mereka, bahkan dituliskan pada pintu rumah dan pintu gerbang mereka (ay. 8-9).
Menjadi pribadi yang bersyukur kepada Tuhan.
Mensyukuri setiap berkat dan anugerah Tuhan dalam setiap kondisi apapun juga.
Mengasihi Tuhan dan menyembah serta melayani Dia adalah hak istimewa tertinggi yang dapat kita miliki, jadi ketika Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi, Dia mengundang kita untuk melakukan yang terbaik.
(LPMI/ Yulius Wahyudi)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024