Dapat Tuhan Yesus, Dapat Semuanya
Bacaan : Yohanes 6: 1-66
“Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. …. Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.” (Yohanes 6: 2, 66).
Habis manis sepah dibuang, merupakan sebuah peribahasa yang memiliki makna bahwa seseorang yang sudah tidak berguna dan tidak bisa dimanfaatkan lagi, lalu dibuang begitu saja. Peribahasa tersebut merupakan pertanda bahwa keberadaan seseorang hanya dimanfaatkan orang lain dalam sebuah hubungan. Setelah tujuannya tercapai, dengan mudahnya ia melupakan orang yang selama ini membantunya.
Bukankah hal ini sering terjadi dalam hubungan manusia dengan Tuhan ? Banyak orang seringkali datang kepada Tuhan karena “ada apanya” bukan “apa adanya”. Setelah menerima dan menikmati segala yang dianugerahkan Tuhan, orang cenderung tidak peduli atau masa bodoh dengan Tuhan. Dalam keseluruhan teks bacaan kita hari ini dikisahkan sebuah peristiwa yang luar biasa yaitu Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan. Hal menarik yang perlu diperhatikan dari kisah ini adalah bagian awal dan bagian akhirnya. Di awal dikisahkan (ayat 1-2) bahwa orang banyak berbondong- bondong mengikuti Yesus karena melihat mujizat-mujizat penyembuhan yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit, namun apa yang terjadi di bagian akhir kisah ini? di ayat 66 dikatakan: “mulai dari waktu itu banyak murid-murid- Nya yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.” Orang-orang Yahudi yang mengikuti Yesus pada peristiwa ini begitu tertarik dengan mujizat-mujizat penyembuhan yang diadakan-Nya. Bahkan banyak di antara mereka yang mengalami mujizat-mujizat itu. Mereka mengalami mujizat Yesus memberi makan 5 roti dan 2 ikan, dikatakan bahwa mereka makan sampai kenyang dan masih ada sisa 12 bakul. Namun bila kita Simak dengan baik kisah ini selanjutnya ternyata banyak di antara mereka yang tidak percaya kepada Kristus. Yesus menyatakan diri-Nya bahwa Dialah roti hidup, barangsiapa yang datang dan percaya kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi (ay.35) tetapi ternyata banyak di antara mereka yang hanya menginginkan mujizat tetapi tidak mau percaya kepada Yesus. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pengalaman Israel ketika keluar dari Mesir menuju ke Kanaan. Mereka mengalami banyak mujizat tetapi sebagian besar di antara mereka yang mati binasa di padang gurun karena tidak percaya kepada Allah.
Lirik lagu dari NKI no.106:1 & 2 berikut ini kiranya mengoreksi motivasi kita dalam mengikut Yesus: “Dulu yang kucari yakni berkat Hu, S’karang yang kurindu hanya Tuhanku, dulu hal merasa yang kuinginlah, S’karang yang kucinta firman sajalah. (Ref) Dapat Tuhan Yesus dapat s’muanya, S’mua dalam Yesus dan Yesus s’muanya. Dulu ku berharap t’rima nug’rah-Nya, S’karang ku beroleh Dia yang memb’ri, dulu kubernanti kesembuhannya, S’karang ku mendapat tabib Almasih.”
Inspirasi: Miliki motivasi yang benar dalam mengikut Yesus. Dialah sumber segala mujizat dan berkat, datang dan percaya kepada-Nya dengan sungguh maka Dia menganugerahkan segala yang kita perlukan sesuai kehendak-Nya.
(LPMI/Edo Sambode)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024