Diotrefest

Diotrefest

Bacaan: 3 Yohanes 1:9-11

“… Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami (3 Yohanes 1:9).

Ada banyak cara yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi pusat perhatian dan untuk menjadi yang utama dibanding orang lain. Keinginan yang begitu kuat untuk memiliki kekuasaan dan wewenang tertentu, bisa menimbulkan sikap-sikap yang merugikan dan ketidakpedulian akan sesama. Paling tidak hal ini yang terjadi kepada Diotrefes. Keinginan untuk menjadi orang terkemuka, membuatnya tidak mau mengakui keberadaan dan kinerja orang lain, selain itu dia juga melontarkan kata-kata kasar terhadap orang lain, tidak mau menolong dan bahkan mencegah orang lain yang hendak memberi pertolongan kepada mereka yang membutuhkan.

Dalam usaha membawa kabar baik, orang-orang percaya sampai di tempat dimana Gayus dan Diotrefes berada. Gayus memberikan pertolongan dengan memberi tumpangan dan bantuan kepada mereka. Sebaliknya Diotrefes tidak mau menolong dan mengucilkan mereka yang memberi pertolongan. Dia melontarkan kata-kata kasar terhadap Yohanes dan rekan sepelayanannya. Semua sikap Diotrefes didasarkan akan keinginannya untuk menjadi terkemuka. Dengan semua yang dia lakukan, Diotrefes telah menolak Allah seperti tertulis dalam Lukas 10:16 bahwa barangsiapa yang menolak orang-orang yang Tuhan utus berarti juga menolak Tuhan yang mengutus mereka. Hal ini ditegaskan oleh Yohanes yang menuliskan bahwa Diotrefes dengan segala perbuatannya yang jahat sebagai seorang yang tidak pernah melihat Allah.

Adakah hal-hal yang kita lakukan akhir-akhir ini tanpa kita sadari menyiratkan penolakan akan otoritas dan kehadiran Allah atas hidup kita? Kehadiran dan keberadaan orang lain mungkin akan menggeser posisi kita, kemudian kita merasa “insecure” dan berusaha untuk melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hati Tuhan? Yesus berkata bahwa barangsiapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan (Matius 23:12). Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain (Mazmur 75:7-8).

(LPMI/Lamroida Silalahi)

share

Recommended Posts