Fokus Pada yang Kita Kerjakan

Fokus Pada yang Kita Kerjakan

Bacaan: KOLOSE1:24-29

“Dialah yang kami beritakan; apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kol. 1:28).”

Anak-anak yang merasa terpinggirkan atau kurang mendapat kasih sayang mungkin merasa cemburu terhadap saudara mereka yang mendapat perhatian lebih. Ini bisa berkembang menjadi perasaan benci dan permusuhan. Perlakuan yang berbeda-beda dapat menyebabkan anak-anak mengalami stres emosional yang dapat berujung pada gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, atau masalah emosi lainnya. Anak-anak yang merasa kurang mendapat kasih sayang mungkin mencari pengakuan dan perhatian di tempat lain. Ini bisa mengarah pada perilaku negatif, seperti penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, atau perilaku merusak lainnya.

Yakub dan Esau adalah kakak beradik, dua individu yang memiliki kecenderungan yang sangat berbeda. Yakub dikenal sebagai seorang yang cerdas, pandai dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sementara Esau adalah seorang pemburu yang berpengalaman. Hal ini juga menunjukkan bahwa setiap tindakan kita memiliki konsekuensi. Meskipun Yakub mendapatkan hak kesulungannya, ia harus melarikan diri dari kemarahan Esau. Ketika Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub, itu adalah sebuah kompromi yang kontroversial. Kadang-kadang, dalam dunia ini, kita dihadapkan pada situasi di mana kita harus memutuskan antara kompromi dan integritas spiritual.

Pembacaan kita hari ini tentang perlakuan istimewa oleh Ribka terhadap anak- anaknya, Yakub dan Esau, dalam Alkitab menghadirkan pelajaran berharga tentang dampak buruk dari membeda-bedakan anak-anak kita. Ribka, ibu yang menyukai Yakub, sementara Esau lebih disukai oleh Ishak, ayah mereka. Akibatnya, anak- anak ini dibedakan dalam banyak aspek kehidupan mereka. Perlakuan istimewa ini membawa dampak negatif pada hubungan di antara mereka. Esau merasa tidak dicintai dan mengalami perasaan cemburu terhadap Yakub. Yakub, di sisi lain, mungkin merasa terbebani oleh perasaan bersalah karena mendapatkan berkat yang seharusnya diberikan kepada Esau. Dalam situasi ini, adalah contoh nyata dampak buruk yang mungkin timbul dari membeda-bedakan anak dalam keluarga.

Dampak negatif lainnya adalah ketidakharmonisan keluarga. Kesan perlakuan istimewa dapat menciptakan konflik, ketidak nyamanan, dan rasa cemburu antar saudara. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua, bahwa sebagai orang tua, kita harus adil dan penuh kasih kepada semua anak-anak kita, tanpa membedakan atau memihak salah satu anak.

Inspirasi: Perlakuan yang berbeda-beda dapat menyebabkan anak-anak mengalami stres emosional yang dapat berujung pada gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, atau masalah emosi lainnya.

(LPMI/Yunus Siang)

share

Recommended Posts