FRUSTASI ATAU SELEBRASI?

Firman Tuhan : 2 Korintus 12: 1-10
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” (2 Korintus 12:9)
Kutipan dari media yang meliput pameran “Dengan keterbatasan penglihatannya, ia membuktikan bahwa seni adalah medium yang melampaui hambatan fisik. Pameran ini menjadi bukti nyata bagaimana kekuatan doa, cinta kasih, dan tekat mampu menciptakan keindahan yang tak terbantahkan. Bagi para pengunjung, pameran ini bukan sekedar ajang menikmati seni visual, tetapi juga sebuah perjalanan inspiratif.
Setiap lukisan adalah undangan untuk merenung, memahami, dan merasakan cinta kasih yang terpancar dari setiap goresan. Melalui karya-karyanya, Debrin mengingatkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah semangat baru.” (Suhamdani-Joglosemar Debora Rini Melukis dengan Mata Hati, Bukan Sekadar Warna – seputarnegara.com)
Rasul Paulus memberikan suatu pemahaman besar dalam dinamika hidup beriman. Kelemahan dalam diksi Paulus (astheneia: kelemahan, sakit, penyakit, berbagai penyakit, kelemahan-kelemahan) dikontraskan dengan kuasa (dunamos: kuasa, kekuatan, mujizat) yang sempurna (teleo: menyelesaikan, melengkapi, menjalankan, membayar, menggenapi). Dua hal yang jauh berseberangan ini dijadikan satu keping dan direkatkan dengan iman pada kuasa Yesus. Kelemahan dan kuasa yang sempurna adalah dua hal yang berlawanan, namun dalam saat yang sama bisa dialami ketika hati kita dikuasai Roh Kudus. Hal ini yang membuat sukacita Paulus melimpah meskipun dalam kesulitan dan kelemahan tubuh.
Kelemahan itu juga dapat dialami siapapun, namun pertanyaanya apakah hal itu akan membawa sukacita atau dukacita, frustasi atau selebrasi, itu semata-mata tergantung sikap kita sendiri. Tentu rasul Paulus juga tidak serta merta mampu bersikap demikian, itu adalah proses tuntunan Roh Kudus yang telah diyakini akurasinya. Ia pernah 3 kali memohon kelemahan fisiknya yang amat menyakitkan (duri dalam daging, yaitu kelemahan penglihatannya-red), agar diangkat Tuhan namun ditolak-Nya (ay 8).
Siapapun kita bisa mengalami kelemahan/ keterbatasan/ kecacatan fisik baik bawaan atau karena sebab lain. Selama kondisi itu tidak bisa diubah/ kita ubah, maka mengucap syukur adalah titik awal yang utama agar dapat menjalani dan menikmati kehendak Tuhan. Tuhan pasti menyingkapkan rencana terbaik dibalik semuanya itu secara gradual sampai kuasa- Nya kita pahami maknanya. Ini belum tentu sebuah proses yang sederhana, bisa singkat atau pun lama, namun yakinlah Tuhan tidak pernah berdusta dan kasih setia-Nya bukan isapan jempol belaka. Tuhan selalu setia dan peduli.
Inspirasi:
Memahami dan menikmati rencana Tuhan itu butuh iman, kerja keras dan komitmen agar kita tidak kehilangan berkat-Nya.
LPMI/ Wahju Djatikoesoemo
Recommended Posts

Nasihat Bijak Mertua
Februari 21, 2025

Hidup Itu Menyala
Februari 20, 2025

SUKACITA MELAYANI
Februari 18, 2025