Gebrakan Hidup

Gebrakan Hidup

Bacaan: Filipi 2:12-19
“Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil.” (Filipi 1:12)

Seorang Kristen berkata, “Dalam hidup ini, bukan saja sekedar ada gerakan tetapi harus ada gebrakan.” Kata-kata yang diucapkan oleh seorang pemimpin seperti ini menunjukkan bahwa seorang anak Tuhan seharusnya bergerak secara proaktif dan inovatif. Halangan sebesar apapun, siap diterobosi meski harus bayar harga. Benarkah itu?

Kebenarannya terbukti dalam kehidupan Paulus. Perhatikan kata- katanya: “…apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil.” – Ini sulit dimengerti dengan nalar orang duniawi bukan? Bagaimana mungkin yang ‘kelihatannya’ suatu kemunduran (karena dipenjarakan), lalu menyebabkan suatu kemajuan? Tetapi justru perspektif atau tesisnya tentang apa yang terjadi dalam diri Paulus, memang luar biasa. Dulu sebelum dia menjadi rasul Kristus, perspektif keyahudiannya tidak sampai pada tesis seperti itu. Jadi benar-benar ia bersyukur karena posisi kehidupannya yang berat malah ‘menggebrak’ keadaan, sehingga ada jalan terbuka, bagi banyak orang untuk melihat Jalan kehidupan itu, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Roh Kudus bekerja sehingga membuat berita pemenjaraannya menerobos ke pretorium (palace guard – istana gubernur Romawi). “The palace guard” (praitorio) likely refers to the praetorian guard, made up of Roman soldiers.” (Robert Lightner). Melihat kenyataan ini, tentu saja Paulus sangat bersyukur bahwa apa yang terjadi padanya itu justru menyebabkan berita Injil itu masuk ke area strategis. Ini sama dengan cara Paulus ketika harus naik banding agar dapat berjumpa dengan Agripa (Kis.26:24-32). Dapat dikatakan bahwa apa yang Paulus lakukan adalah pendekatan “leader to leaders.”

Gebrakan apa yang telah kita lakukan? Kalau belum, gebrakan atau terobosan apa yang kita ingin lakukan? Gebrakan memerlukan keberanian iman. Gebrakan adalah tindakan progresif menembus tembok penghalang (barriers wall). Daud maju menantang Goliat dengan menanggalkan barier keraguan dan ketakutan. Nehemia maju membangun tembok Yerusalem dengan menerabas intimidasi. Ester maju dengan mental yang siap kehilangan nyawa sekalipun. Daniel maju dengan menyingkirkan kompromismenya. Petrus maju dengan menanggalkan kedagingannya. Paulus maju dengan menanggalkan baju kebanggaan Yudaismenya. Untuk apa? Hanya satu, agar nama Tuhan Yesus Kristus disembah dan dimuliakan. Dalam bukunya God, Discover His Character, Bill Bright berpesan: “Because God never changes, He will never changes His mind, go back on His word, or leave unfinished what He has started.” Bahwa Allah tidak berubah itu, tidak pernah mengubah pikiran-Nya. Karena itu kembali pada perintah-Nya dan kerjakanlah apa yang telah dimulai-Nya. Bagaimana dengan kita?

Inspirasi: Gebrakan tanpa gerakan tidaklah mungkin. Gerakan tanpa gebrakan bisa berarti statis. Namun gerakan ditambah gebrakan adalah suatu kemajuan yang dinamis.

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts