Hari-hari Berlalu dan ..

Hari-hari Berlalu dan ..

Bacaan : Ratapan 3:22-23

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu. Ratapan 3:22-23

Ketika membaca judul renungan hari ini, ambillah waktu sejenak untuk mengisi titik-titik untuk melanjutkan judul renungan di atas. Bagaimana Saudara mengisi titik-titik untuk melanjutkan judul tersebut? Apa kalimat yang ada di dalam pikiran Saudara?

Setiap kita mungkin memiliki kalimat-kalimat yang berbeda untuk melanjutkan judul di atas. Perasaan kita, pengalaman-pengalaman kita, dan apa yang sedang kita hadapi mungkin akan mempengaruhi bagaimana kita memikirkan kalimat atau frasa apa yang menjadi lanjutan judul renungan di atas.

Firman Tuhan dalam renungan hari ini berkata “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu.” Kita pasti sudah tidak asing dengan ayat firman Tuhan ini, bahkan ada beberapa versi lagu dengan lirik tersebut.

Jika kita membaca kitab Ratapan secara menyeluruh, kita bisa melihat bahwa ayat ini adalah bagian dari respons penulis terhadap apa yang sedang terjadi dimana Allah murka oleh karena ketidaksetiaan umat-Nya. Mereka menyembah allah lain, sehingga Allah memakai bangsa lain menduduki tanah mereka untuk membawa umat-Nya bertobat dan kembali kepada-Nya. Di dalam situasi tersebut, penulis Kitab Ratapan ini menaruh pengharapan kepada Tuhan karena ia tahu bahwa sekalipun Allah murka karena kesalahan umat-Nya, tapi Allah adalah Allah yang setia dan penuh rahmat, penuh belas kasihan dan menerima pertobatan umat-Nya. Tuhan menginginkan umat-Nya untuk kembali kepada-Nya dan mengerti bahwa hanya Dialah Allah, tidak ada yang lain. Dia adalah Allah yang hidup, yang menjadikan mereka, memiliki mereka, yang mengasihi mereka.

Penulis kitab Ratapan mengakhiri kitab ini dengan doa untuk pemulihan, “Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!” (Ratapan 5:21).

Inspirasi: Allah penuh kasih setia dan rahmat. Ia menginginkan kita untuk setia dan selalu dekat dengan Dia, menikmati rencana dan kasih-Nya, dan mengalami pemulihan.

(LPMI/Zevanya Johanton) 

share

Recommended Posts