HATI YANG MENJAUH DARI ALLAH

HATI YANG MENJAUH DARI ALLAH

Markus 7:1-13

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (Mar. 7:6b)

 

Yesus mengutip Yesaya 29:13 untuk mengcounter tuduhan orang-orang Farisi dan para Ahli Taurat terhadap murid-muridNya bahwa mereka makan dengan tangan yang najis karena tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Teguran Yesus diarahkan kepada sikap mereka yang terlihat menegakkan hukum Taurat padahal telah mempelintir hukum tersebut dan mengajarkan ajaran manusia dalam tradisi bukan perintah Allah. Sikap mereka ini ternyata merupakan kebiasaan turun temurun sejak zaman nabi Yesaya (700 an SM) sampai dengan saat itu, dimana mereka lebih menghargai adat istiadat daripada perintah Allah yang benar dan murni. Salah satu contoh kelakuan adat yang ditegur Yesus adalah mereka tidak perlu lagi membantu orang tua mereka karena apa yang mereka miliki untuk membantu orang tua sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah. Point utama teguran Yesus adalah kemunafikan dan ketidakmurnian yang bertopengkan ketaatan dengan menggunakan bibir dan tindakan keagamaan, yang terlihat mempermuliakan Allah padahal sebenarnya sangat jauh dari kehendak Allah.

Allah Mahatahu apa yang menjadi sumber dari hati dan pemikiran setiap orang sehingga semanis atau secantik apapun seseorang dalam bersikap di depan orang lain, tidak akan dapat disembunyikan buah perilaku yang penuh dengan kemunafikan dan ketidakmurnian. Apalagi ketika kita hendak melayani Tuhan, jika masih ada hal-hal seperti ini tersimpan dalam diri kita, maka akan sangat sulit menjadi berkat bagi orang yang kita layani.

Teguran Firman Tuhan yang keras ini berlaku bagi siapa saja yang mengaku mengenal Allah di dalam peribadatan dan hubungan sosial dengan sesama orang percaya maupun orang lain yang belum percaya Yesus Kristus. Hati yang menjauh dari Allah terindikasi dari sikap yang menggeser kebenaran dan kemurnian demi kepuasan diri sendiri. Di sisi lain teguran ini merupakan obat yang membangkitkan kesadaran untuk menyingkirkan topeng kemunafikan dan ketidakmurnian, untuk kembali kepada hati, pikiran dan motivasi yang benar sesuai kehendak Allah. (ZK)

Insight: Ambillah waktu untuk mengevaluasi diri sendiri, mintalah Roh Kudus untuk memberikan pencerahan sekiranya ada hati, pikiran dan motivasi yang tidak benar dan tidak murni di dalam hidup kita, untuk diakui dan dibereskan di hadapan Allah.

(LPMI/Zandy Keliduan)

share

Recommended Posts