Hidup Bertanggung Jawab

Hidup Bertanggung Jawab

Bacaan I Timotius 5:1-8

Namun, jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk daripada orang yang tidak beriman.- 1 Timotius 5:8 ( TB2)

 

Saat melihat lebah, kita bisa belajar sesuatu tentang pentingnya kerja keras dan tanggung jawab. Di dalam sarang lebah, setiap lebah pekerja melakukan peran tertentu, mulai dari membuat madu, menjaga sarang, hingga merawat larva. Mereka bekerja bersama demi kelangsungan hidup komunitas. Namun, ada juga lebah jantan, atau pejantan, yang tidak produktif. Mereka hanya mengunjungi sarang untuk membuahi ratu lebah tanpa memberikan kontribusi lain. Lebah-lebah ini tampak istimewa karena ukurannya lebih besar dan hidupnya tampak nyaman. Namun, saat musim berganti dan sumber makanan menipis, lebah pekerja akan menyingkirkan para pejantan yang tidak produktif, karena mereka tidak membawa manfaat bagi sarang.

Dalam 1 Timotius 5:8, Rasul Paulus mengingatkan pentingnya bertanggung jawab atas keluarga dan mereka yang berada di sekitar kita. Sama seperti lebah pekerja yang menjaga sarang, kita pun dipanggil untuk memelihara dan peduli pada keluarga kita. Mereka yang lalai dalam tanggung jawab ini disebut “murtad” oleh Paulus, menunjukkan betapa seriusnya konsekuensi dari sikap tidak peduli.

Sebagaimana Tuhan telah berbuat baik kepada kita dengan memberi kita keluarga dan komunitas, kita dipanggil untuk mengasihi mereka dan bekerja demi kesejahteraan bersama. Ini bukan sekadar tugas atau kewajiban; ini adalah bagian dari cara kita merespon kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Sama seperti lebah pekerja yang secara konstan memberi kembali kepada sarang, kita pun dipanggil untuk memberi kembali kepada keluarga kita, mencerminkan kebaikan Tuhan melalui perbuatan kita.

Apakah kita sudah menjalankan tanggung jawab kita dengan sungguh-sungguh terhadap orang-orang yang Tuhan percayakan dalam hidup kita? Kebaikan Tuhan seharusnya mendorong kita untuk lebih mencintai dan melayani, bukan hanya dalam aktivitas, tetapi juga dalam ketulusan.

 

Belajar setia dan bertanggung jawab, sehingga kelak kita bisa menuai “madu” yang berharga di Kerajaan Surga.

 

TIM WEB

 

 

 

share

Recommended Posts