Hikmat Orang Percaya

Hikmat Orang Percaya

Bacaan: Amsal 2:1-17

Faedah dari pada menuntut hikmat

2:1 Hai anakku, x  jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku 1  di dalam hatimu, 2:2 sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, y  2:3 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian 2 , z  dan menujukan suaramu kepada kepandaian, 2:4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, a  2:5 maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. b  2:6 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, c  dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. d  2:7 Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai e  bagi orang yang tidak bercela f  lakunya, 2:8 sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya g  yang setia. 2:9 Maka engkau akan mengerti h  tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik. 2:10 Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu 3  i  dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; 2:11 kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau j  2:12 supaya engkau terlepas k  dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat, 2:13 dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan l  yang gelap; 2:14 yang bersukacita melakukan kejahatan, bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat, m  2:15 yang berliku-liku n  jalannya dan yang sesat perilakunya; o  2:16 supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, p  dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya, 2:17 yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya; q 

Seorang hamba Tuhan pernah bertanya, “Ketika seseorang tidak suka membaca Alkitab dan buku-buku rohani, apa saja kira-kira yang masuk dalam pikiran dan hatinya?” Orang-orang dunia berpikir mereka memiliki hikmat atau kebenaran sendiri diluar firman Tuhan. Jadi ini adalah persoalan hati manusia. Hati dan pikiran yang terbuka di hadapan Tuhan, sedia belajar dan menerima apa yang Tuhan kehendaki. Berbeda dengan hati yang tertutup, karena tidak memiliki pengetahuan yang benar, akhirnya mudah tersesat. Ilmu psikologi yang berusaha mempelajari gejala jiwa manusia, tidak mampu mengisi kekosongan jiwa itu sendiri.

Seorang profesor dapat memiliki segala macam pengetahuan, yang dianggap hebat oleh manusia, namun dihadapan Tuhan semuanya nol, bila dia tidak memiliki hikmat Allah. Orang berhikmat pasti memiliki pengetahuan, tetapi orang pandai belum tentu berhikmat. Kita pernah mendengar ada yang berkata: “Orang itu memang pintar tetapi sayang tidak berhikmat.” Memang hikmat tidak dapat dipelajari dengan otak yang cerdas sekalipun, melainkan hanya dengan hati yang rendah. Hikmat adalah pemberian Allah bagi mereka yang terbuka hatinya. Seperti seorang ayah mengajari anaknya, yang dibutuhkan bukan sekedar mendengar tetapi mengerti di dalam hatinya. Di dalam Amsal 4:4 dikatakan, “..Biarlah hatimu memegang perkataanku..”, tidak dikatakan biarlah otakmu menyimpan perkataanku.

Orang Kristen hidup dalam dunia yang penuh dengan pilihan. Apakah itu benar atau salah, baik atau jahat, dapat diketahui bila mengerti kehendak Tuhan (cf. Epesus 5:17). Etika dunia dapat membingungkan, tergantung sudut pandang dan kebudayaan masing-masing. Mana yang dapat diterima mana yang harus ditolak, hanya dapat dilakukan berdasarkan standard kebenaran firman Tuhan. Bahkan hikmat itu ada di dalam pribadi Kristus, sehingga barangsiapa menerima Dia, memiliki hikmat yang sejati.

Inspirasi: Merasa perlu terus menerus setiap hari membuka hati dihadapan- Nya, yang adalah sumber hikmat sejati, suda menjadi ciri orang percaya.

(LPMI/Boy Borang)

share

Recommended Posts