Hikmat Dalam Janji Iman

Bacaan : 1 Korintus 2:6-16
Tetapi, yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang telah disediakan Allah bagi kita sebelum adanya zaman. (1 Korintus 2:7 TB2)

 

Pembangunan dan perluasan ruang ibadah bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari rencana Tuhan untuk memperluas karya-Nya. Dalam menentukan janji iman untuk mendukung perluasan ruang ibadah GKJ Serpong, kita diajak untuk tidak hanya mengandalkan perhitungan manusia, tetapi juga mencari hikmat Allah melalui Roh Kudus.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali membuat keputusan berdasarkan logika dan pengalaman. Namun, Rasul Paulus mengingatkan bahwa ada hikmat yang jauh lebih tinggi, yaitu hikmat yang berasal dari Allah. Hikmat ini tidak hanya berbicara tentang bagaimana kita memahami firman Tuhan, tetapi juga bagaimana kita bertindak dengan iman dalam keputusan-keputusan penting, termasuk dalam memberi.

Terkadang, dalam menentukan jumlah janji iman, kita bisa tergesa-gesa atau merasa ragu. Apakah angka yang kita pilih sudah tepat? Apakah ini keputusan yang berasal dari hikmat Tuhan atau hanya hasil perhitungan pribadi? Hikmat Allah mengajarkan kita untuk memberi dengan iman, bukan karena paksaan atau tekanan, tetapi dengan kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya.

Jika kita sudah mempertimbangkan dengan bijak, menghitung dengan tanggung jawab, dan merasa damai dalam hati, maka kita bisa melangkah dengan iman. Janji iman bukan soal besar kecilnya jumlah, tetapi soal ketulusan hati dan kepercayaan bahwa Tuhan akan mencukupi setiap kebutuhan kita.

Mari kita berdoa dan meminta Roh Kudus membimbing kita dalam mengambil keputusan ini. Biarlah janji iman kita menjadi bukti nyata bahwa kita percaya kepada Tuhan yang sanggup menyediakan segala sesuatu bagi umat-Nya.

Memberi dengan iman bukan tentang seberapa besar jumlahnya, tetapi tentang seberapa besar kepercayaan kita kepada Tuhan.

 

TIM WEB/ FK