HIKMAT YANG MENENTUKAN

Firman Tuhan : 1 Samuel 25 : 14 – 19
“Kemudian Abigail segera mengambil dua ratus roti, dua kirbat anggur, lima ekor domba yang telah diolah, lima sukat bertih, seratus kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya itu ke atas keledai.” (1 Samuel 25:18)
Abigail dikenal sebagai seorang perempuan yang bijaksana dan berhati lembut. Ketika Nabal, suaminya, menolak permintaan Daud dengan kasar, murkalah Daud dan berniat membinasakan seisi rumah Nabal. Namun Abigail dengan cepat bertindak. Ia datang membawa persembahan dan merendahkan diri di hadapan Daud, memohon supaya darah tidak tertumpah dengan sia-sia.
Keputusan Abigail penuh hikmat, sebab ia menyadari bahwa amukan Daud bukan hanya soal makanan yang ditolak, tetapi soal kehormatan. Hikmatnya menjadi penentu: ia menyelamatkan keluarganya dari pembantaian dan juga menolong Daud untuk tidak menanggung dosa karena bertindak gegabah.
Hidup ini penuh dengan situasi yang menuntut kita mengambil keputusan. Kadang keputusan kecil sekalipun bisa berakibat besar. Dari Abigail kita belajar bahwa hikmat yang dari Tuhan sanggup mengubah keadaan, menahan amarah, dan membawa damai. Hikmat bukan sekadar kepandaian, melainkan kemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang Allah.
Inspirasi : Apakah saya sudah mengandalkan hikmat Allah dalam mengambil keputusan? Doa saya agar Tuhan menolong kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan dikuasai emosi, namun bertindak dengan hati yang tenang dan bijak.
LPMI/Wilfred Soplantila
Recommended Posts
Sibuk dan Arogan
Oktober 16, 2025

KETAATAN YANG BERBUAH
Oktober 08, 2025

REFORMASI & PEMBERIANKU
Oktober 07, 2025