Hukum dan Belas Kasih

Hukum dan Belas Kasih

Bacaan: Yohanis 5:1-18

“Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Yohanis 5:6

Etika deontologis adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani deon yang berarti kewajiban dan logos berarti ilmu atau teori. Deontologis tindakan mengisyaratkan bahwa orang berkewajiban untuk bertindak terhadap orang lain dengan alasan tindakan bermoral dan alasan kemanusiaan. Ada kewajiban atau tanggung jawab untuk memperhatikan martabat dan hak orang lain apapun akibatnya sehingga fokusnya adalah pada nilai moral yang tertanam dalam perbuatan itu sendiri.

Dalam pasal 5 kitab Yohanes, kita menemukan kisah yang menggugah hati tentang seorang pria yang telah lumpuh selama 38 tahun. Ketika Yesus mendekatinya, Dia bertanya, “Apakah engkau mau sembuh?” (Yohanes 5:6). Yesus tahu dan paham bahwa, salah satu dekalog perintah Tuhan adalah ingat dan kuduskan hari Sabat, dan benar tindakan Yesus ini mendapat kecaman dari Ahli Taurat (16), karena melanggar hukum Taurat 10 perintah Tuhan. Yesus melakukan belas kasih yakni dentologis tindakan sebagai tindakan kasih untuk membantu orang yang menderita. Bagi Yesus, belas kasihan kepada sesama manusia lebih penting daripada aturan-aturan tradisional atau tindakan keagamaan yang kaku. Dia mengajarkan bahwa hukum Taurat harus dihayati dengan kasih, dan tindakannya tersebut menunjukkan pentingnya prioritas moral dan kemanusiaan di atas kepatuhan formal terhadap aturan-aturan.

`Menarik bahwa orang lumpuh dalam ayat 13, bahkan tidak mengenal siapa Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Yesus menyembuhkan orang tersebut tanpa memperhatikan apakah dia mengenal-Nya sebelumnya atau tidak. Tindakan penyembuhan Yesus merupakan contoh nyata belas kasih-Nya yang tidak terbatas kepada semua orang, termasuk orang yang mungkin tidak mengenal- Nya. Orang lumpuh tersebut menjadi saksi tentang kuasa penyembuhan Yesus, sebagaimana dia kemudian melaporkannya kepada orang-orang di Bait Allah. Tuhan Yesus memanggil kita untuk melakukan dentologis tindakan belas kasih kepada siapa saja bahkan kepada orang yang tidak kita kenal atau mengenal kita.

Inspirasi: Bagi Yesus, belas kasihan kepada sesama manusia lebih penting daripada aturan-aturan tradisional atau tindakan keagamaan yang kaku.

(LPMI/Yunus Siang)

share

Recommended Posts