IBU BIJAK

IBU BIJAK

Firman Tuhan: Amsal 1: 1-7

“…orang bijak mendengar dan menambah ilmu… orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Amsal 1: 5)

 

Seorang ibu yang sedang menyelesaikan S3 nya di Australia mendadak harus kuliah dan mengasuh serta mengantar anaknya ke sekolah, karena suaminya bertugas ke negara lain. Ibu tersebut memohon pimpinan Allah dalam menghadapi situasi dan konsisi yang sulit. Ia mengatur jadwal dan berdiskusi dengan anak-anaknya yang masih kecil. Dalam mengambil keputusan sekecil apapun ia berdoa, berkomunikasi dengan suaminya dan keluarga untuk memperoleh pertimbangan yang tepat. Bersyukur semua berjalan dengan baik bersama- Nya.

Perikop di atas menolong kita, betapa pentingnya menjadi bijaksana. Mari kita lihat beberapa ayat berikut:

Ayat 5, “…orang bijak mendengar dan menambah ilmu…” Berupaya mendengarkan berarti aktif berusaha mencari ilmu pengetahuan, memiliki pengertian untuk memperoleh pertimbangan.

Ayat 7, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan” Sumber pengetahuan adalah takut akan Tuhan. Orang yang takut Tuhan pasti dipimpin Tuhan dalam setiap langkah hidupnya. Orang yang takut Tuhan pasti sadar diri, tahu diri, menerima tuntunan Tuhan dalam hidupnya.

Melalui kitab Amsal ini kita bisa memahami tentang hikmat yang menjadikan kita bijaksana. Orang yang bijak adalah orang yang berhikmat dan berpengetahuan dalam pimpinan Tuhan. Ia bersedia mendengarkan didikan Tuhan dan sesama dan tidak merasa tahu segala hal. Orang yang bijak harus selalu memohon hikmat-Nya dan terus belajar menambah ilmu agar semakin bijaksana. Dengan takut akan Tuhan maka kita menjadi bijak (berhikmat dan berpengetahuan), sehingga kita mampu mengatasi berbagai permasalahan hidup, kokoh iman, teguh berdiri, dan kuat bersama-Nya. 

 

Inspirasi: Takut akan Tuhan membuat kita menjadi bijaksana.

 

LPMI/ Rini Djatikoesoemo

 

share

Recommended Posts