#ILoveJesus
Bacaan: 2 Korintus 8:1-15
Sebab jika kamu rela untuk memberi, pemberianmu akan diterima, berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan pada apa yang tidak ada padamu. ( 2 Korintus 8:12 TB2 )
Paulus berbicara kepada jemaat di Korintus tentang kemurahan hati jemaat di Makedonia yang memberikan sumbangan mereka meskipun dalam keadaan yang sangat sulit. Meskipun mereka hidup dalam kemiskinan dan penderitaan, mereka memberi dengan sukacita, bahkan lebih dari yang mereka mampu. Mereka tidak melihat keadaan mereka, tetapi lebih kepada bagaimana mereka bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Paulus mengingatkan kita bahwa pemberian yang sebenarnya bukan terletak pada jumlah yang diberikan, tetapi pada ketulusan hati dalam memberi. Tuhan sudah dekat, dan Dia melihat hati kita ketika kita memberi dengan penuh sukacita dan kasih.
Di zaman sekarang ini, kita sering kali melihat banyak orang menggunakan hashtag #ILoveJesus di media sosial. Hashtag ini menjadi semacam simbol ekspresi cinta dan pengikut Tuhan yang ingin berbagi kasih-Nya kepada dunia. Menggunakan hashtag ini adalah cara sederhana untuk menyatakan bahwa kita mencintai Yesus dan mengikuti ajaran-Nya. Namun, kita harus sadar bahwa hashtag ini bukan hanya sekadar simbol atau tampilan digital. Ini harus mencerminkan bagaimana kita hidup dan bertindak. Cinta kita kepada Yesus seharusnya tidak hanya terlihat dalam kata-kata atau di media sosial, tetapi lebih dalam tindakan kita sehari-hari. Jika kita mengklaim cinta kita kepada Yesus, maka tindakan kita harus mencerminkan kasih-Nya, seperti yang ditunjukkan oleh jemaat Makedonia yang memberi dengan sukacita.
Dalam dunia yang semakin dipenuhi dengan gambar-gambar, tagar, dan ekspresi digital, kita sering kali terjebak dalam pencitraan atau pencarian perhatian. Tetapi sesungguhnya, Tuhan tidak hanya melihat kata-kata yang kita ucapkan atau tulisan yang kita posting di media sosial. Tuhan melihat hati kita. #ILoveJesus bisa menjadi lebih dari sekadar tagar jika kita mengekspresikan cinta kita kepada Yesus melalui tindakan nyata. Sebagai contoh, ketika kita memberi dengan sukacita, membantu sesama yang membutuhkan, dan hidup dengan kasih, kita sedang membuktikan bahwa kita benar-benar mencintai Yesus.
Menyatakan “I love Jesus” itu mudah, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita membuktikan cinta kita melalui tindakan nyata.
TIM WEB
Recommended Posts
Refleksi Hidup Bijak
Januari 08, 2025
Proses Transformasi dalam Kristus
Januari 07, 2025
Kasih Karunia Allah di Setiap Momen
Januari 06, 2025