INOVASI ORANG MERDEKA

INOVASI ORANG MERDEKA

 Firman Tuhan: Kejadian 41:28-36

“Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.” (Kejadian 41:35)

 

“Inovasi adalah suatu proses pembaharuan/pemanfaatan/pengembangan dengan menciptakan suatu hal baru yang berbeda dengan sebelumnya.” Langsung terlihat bahwa, terobosan Yusuf dalam memperbaiki kondisi perekonomian bangsa Mesir, membuat Firaun kagum padanya. Yusuf menampilkan dan membuktikan kualitas manajemen perekonomian yang baru. Yusuf tidak hanya mampu menyingkap arti mimpi sang raja Mesir itu, tetapi langsung mewujudkan makna mimpi itu dalam tindakan nyata (real action). Kuasa Allah luar biasa, membuat hati Firaun ‘mengakui’ kedaulatan Allahnya Yusuf itu. Tanpa dia sadar, bahwa justru tujuan Allah agar raja itu menyaksikan dan mengakui kebenaran-Nya. Mungkin orang bertanya, ‘bagaimana mungkin Yusuf memiliki kesanggupan mentadbirkan mimpi dan melakukan sesuatu sesuai mimpi itu, tanpa meleset sedikit pun? Memang Yusuf harus tampil beda. Dia adalah seorang pemuda Ibrani, yang dikirim Tuhan ke sana untuk “melayani” memperkenalkan Allah yang sesungguhnya (ay. 12). Yusuf sendiri tentu saja terheran-heran dengan apa yang Tuhan kerjakan lewat dirinya. Saat dia flash back, betapa perjalanan hidupnya penuh derita dan sengsara, tapi ternyata itu menuntunnya ke “posisi” yang mulia di Mesir, sebagai seorang inovator. Firaun memberinya otoritas dalam kepemimpinan di kerajaan itu (lih.ayat 39-44). Seperti Daniel juga seorang inovator, yang sanggup mentadbirkan mimpi raja Nebukadnezar, dan kepadanya dipercayakan kekuasaan atas Babel (Dan. 2:46-49). Kita mungkin ingat kata-kata: “Minoritas tapi bersama Kristus, sama dengan mayoritas.” Yusuf dan Daniel bukanlah apa-apa di mata kerajaan kafir itu, tetapi menjadi pribadi mayoritas, ketika mereka ada di tangan Tuhan yang Mahabesar. Ingat perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 28:18, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.”

Di mana posisi kita? Sejauh mana nilai kemerdekaan di dalam Kristus telah memberi kita peranan, di lingkup pengaruh kita? Allah yang memakai Yusuf dan Daniel, adalah Allah yang juga kita sembah dan layani. Kita tahu Dia terus bekerja di dalam dan melalui kita. Bangsa kita memerlukan inovator yang handal, dalam rangka mengisi kemerdekaan ini. Jika demikian, inovasi apa yang sedang dan akan kita lakukan ke depan, dalam hidup dan pelayanan kita?

 

Inspirasi: Orang merdeka memiliki pikiran progresif, menerobos sesuatu yang statis dan stagnan, demi adanya suatu pengembangan dan pembaharuan.

 

LPMI/BB

share

Recommended Posts