Investasi Kekal

Investasi Kekal

Bacaan: Pengkhotbah 5:14

“Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatu pun yang dapat dibawa dalam tangannya. (Pengkhotbah 5:14).

Suatu hari seorang yang dikenal sebagai 20 besar orang terkaya di Indonesia meninggal. Saya bertanya dalam hati kira-kira berapa harta kekayaan yang dia tinggalkan. Berapa banyak berarti berapa seluruh harta kekayaan yang ia tinggalkan, bukan berapa persen dari seluruh hartanya yang ia tinggalkan, sebab tak ada sesuatupun yang dapat ia bawa. Semua ditinggal di dunia ini. Pengkhotbah 5:14 mengatakan, “Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatu pun yang dapat dibawa dalam tangannya.

Jika kita tidak mendapatkan penghargaan apa pun atas kekayaan kita ketika kita pergi ke rumah Bapa di Sorga lalu mengapa kita harus mengorbankan banyak hanya demi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya? Mungkin ada yang berpikir bahwa harta banyak dapat kita wariskan kepada anak cucu kita agar mereka tidak hidup miskin dan sengsara. Banyak cerita bahwa ternyata keturunan yang mewarisi banyak harta hidupnya justru hancur, harta bisa dalam sekejap musnah, dan ada yang menyebabkan pertengkaran keluarga. Banyak pengalaman justru kekayaan yang diwariskan lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat bagi generasi berikutnya. Sebenarnya yang dibutuhkan oleh anak-anak kita bukan uang dan hartanya tetapi dibekali dengan pengetahuan, etos kerja yang tinggi, rasa tanggung jawab, penatalayanan waktu dan karakter unggul lainnya yang akan menolong mereka untuk berhasil.

Mereka menginginkan teladan hidup mereka. Sebenarnya orang tidak akan menghargai apa yang tidak mereka hasilkan. Jadi bekali mereka agar mereka bisa menghasilkan sendiri harta kekayaannya dengan memberi teladan. Bukan dosa jika Saudara ingin menghasilkan lebih banyak uang. Namun, tidaklah bijaksana untuk menimbun lebih banyak uang daripada yang Saudara perlukan sehingga Saudara akhirnya menyerahkannya kepada seseorang yang mungkin tidak mampu mengelolanya.

Oleh karena itu, belajarlah menggunakan uang Saudara dengan bijak. Pakailah harta anda untuk membawa orang masuk ke sorga. Bagaimana? Investasikan untuk misi penginjilan, sebab hanya melalui Injil, Kabar Baik tentang anugerah Allah, orang akan selamat. Berilah teladan kepada anak cucu Saudara tentang kemurahan hati dan beban untuk misi.

Inspirasi: Investasi untuk misi adalah investasi kekal yang akan Saudara bawa bahkan ketika Saudara pulang ke rumah Bapa di sorga.

(LPMI/Tegoeh Santoso)

share

Recommended Posts