Jagalah Hatimu

Jagalah Hatimu

Bacaan: Amsal 4: 23

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Masalah hati sering menjadi masalah yang sangat krusial di dalam kehidupan manusia, karena masalah hati dapat memicu terjadi peperangan antar negara, perseteruan yang turun menurun, tetapi juga pengampunan yang fenomenal. Semua diawali dari hati.

Ada 2 orang ibu memasuki toko pakaian dan ingin membeli baju. Ternyata pemilik toko sedang bad mood sehingga tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dan cemberut. Ibu pertama jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu, tetapi ibu kedua tidak, bahkan bersikap sopan pada penjual tersebut. Lalu terjadi dialok diantara kedua ibu tadi. Ibu pertama bertanya, “Mengapa kau bersikap demikian sopan pada penjual yang menyebalkan itu?” Lalu dijawab “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah penentu atas hidup kita, bukan orang lain.” “Tapi ia melayani kita dengan buruk sekali” bantah Ibu pertama. “Itu masalahnya jika dia merasa bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk dll, toh tidak ada kaitannya dengan kita.

Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan menentukan hidup kita, padahal kita yg bertanggung jawab atas diri kita,” jelas Ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Kalau orang memperlakukan kita buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang buruk juga atau kalau orang tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang kikir pada kita, kita juga dapat berubah menjadi kikir, kalau harus berurusan dengan orang . Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Jagalah suasana hati kita sendiri, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak! karena kita yang bertanggungjawab atas hidup kita, bukan orang lain…

Inspirasi : Jika kita dapat menjaga hati, maka kita akan tetap sejuk di tempat yang panas, tetap manis di tempat yang pahit, tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar dan tetap tenang di tengah badai yg paling hebat.

(LPMI/Wilfred Soplantila)

share

Recommended Posts