Jangan Takut Terhadap Kekurangan

Jangan Takut Terhadap Kekurangan

Bacaan: 2 Korintus 12:9-10 (TB)

“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.“ (2 Korintus 12:9)

Perhatikan kata-kata bijak ini: “Jangan takut bila punya salah & kekurangan. Lebih buruk bila tahu salah tetapi tidak memperbaikinya.”

Setiap orang pasti punya kekurangan. Kekurangan adalah kemampuan yang sebenarnya kita harapkan untuk lebih baik dari kondisi sesungguhnya namun ternyata tidak. Jadi yang kita anggap kurang, biasanya adalah hal yang kita inginkan lebih baik. Kekurangan ini biasanya melahirkan rasa malu dan rasa minder.

Jadi jangan takut bila punya salah atau kekurangan. Hal itu adalah wajar saja. Sebagai manusia biasa, sangat dimaklumi jika ada kekurangan ataupun melakukan kesalahan. Jangan takut, apalagi minder. Jauhkan dari itu semua.

Ternyata Tuhan menuntut yang lebih berbakat atau lebih berkarunia untuk memperhatikan yang lebih lemah. Tuhan berkata bukan saja kita perlu menoleransi keberadaan atau kehadiran seseorang yang lebih lemah dari kita, Tuhan menuntut kita memberi penghormatan yang khusus terhadap yang lebih lemah.

Tuhan menginginkan kita memandang manusia bukan dari segi kegunaannya atau kebisaannya, tapi dari segi bahwa dia adalah orang yang Tuhan sudah ciptakan dan tempatkan di samping kita. Dan siapapun yang Tuhan sudah tempatkan dan ciptakan di samping kita itu adalah ciptaan Tu- han yang kita mesti juga hormati, itulah tujuan-Nya.

Tuhan meminta kita untuk bisa sebaiknya memberikan bantuan kita juga kepada orang yang kita anggap lebih lemah, jangan kita malah melecehkannya atau membuangnya. Firman Tuhan berkata, justru yang lebih lemah itu yang lebih dibutuhkan. Ada pepatah Inggris yang bagus: be yourself but be the best of you artinya “jadilah dirimu sendiri, tapi jadilah yang terbaik darimu.”

Inspirasi: Jangan takut punya salah, kekurangan, dan kelemahan, karena dalam kelemahan kita kuasa Tuhan menjadi sempurna.

(LPMI/Prayitno Dwi Nugroho)

share

Recommended Posts