Jendela Kasih

Jendela Kasih

Bacaan: Wahyu 17:1-18
Nats: Wahyu 17:18
“Dan perempuan itu, yang kau lihat, adalah kota yang besar, yang memerintah atas raja-raja di bumi.”

 

Saudara-saudara yang terkasih, dalam bacaan kita hari ini, kita melihat penglihatan Yohanes tentang perempuan yang mewakili kota besar, simbol dari kekuatan dan pengaruh yang berusaha memerintah di bumi. Kota ini, dengan segala kemewahan dan daya tariknya, menggambarkan banyak hal dalam hidup kita yang tampak menarik tetapi bisa menipu. Dalam konteks keluarga, seringkali kita terjebak dalam ambisi, tuntutan, dan ekspektasi yang datang dari luar, sehingga melupakan esensi dari kasih dan hubungan yang sebenarnya.

Di balik gambaran megah ini, kita diajak untuk melihat lebih dalam—bagaimana jendela kasih Tuhan membuka pemahaman kita akan apa yang benar-benar berharga dalam keluarga. Kasih sejati bukan terletak pada kekuasaan atau pengaruh, tetapi dalam relasi yang tulus dan perhatian kepada anggota keluarga kita. Jendela kasih membimbing kita untuk mengutamakan komunikasi yang baik, saling mendukung, dan memberi perhatian pada kebutuhan masing-masing anggota keluarga.

Ketika kita mengalihkan fokus dari ambisi pribadi dan tekanan sosial ke dalam membangun kasih di dalam keluarga, kita mulai melihat hubungan ini sebagai anugerah. Jendela kasih mengajak kita untuk menyaksikan keindahan dalam kesederhanaan, memberi perhatian kepada setiap anggota keluarga, serta menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan pengertian. Dalam konteks ini, kita menjadi saluran kasih Tuhan bagi keluarga kita.

Seperti perempuan dalam penglihatan Yohanes, banyak hal dalam hidup ini bisa menggoda kita untuk berpaling dari kasih Tuhan dan hubungan keluarga. Namun, melalui jendela kasih, kita diajak untuk memandang keluarga dengan hati yang penuh pengertian, selalu mencari cara untuk menunjukkan kasih dan perhatian yang tulus.

Refleksi:

Mari kita periksa diri kita. Apakah kita sudah melihat keluarga kita melalui jendela kasih? Bagaimana kita bisa lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan anggota keluarga kita, serta berkontribusi dalam membangun hubungan yang lebih baik? Kiranya kasih Tuhan membimbing setiap langkah kita dalam mengasihi dan melayani keluarga kita.

 

TIM WEB

share

Recommended Posts