JIWA SEHAT

JIWA SEHAT

Firman Tuhan  : 3 Yohanes 1: 1-4

Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. (3 Yohanes 1:2-TB)

 

Seorang dokter yang penuh perhatian, mengatakan bahwa sebagian obat itu sudah ada di hati kita. Ia menegaskan bahwa pasien yang memiliki semangat, pengharapan, kedamaian jiwa biasanya lebih cepat sembuh serta pulih dari pada pasien yang putus asa. Atau pasien yang menderita sakit sangat berat tetap bisa kuat dan bersemangat ketika jiwanya tentram penuh syukur. Kesehatan jiwa sangat penting untuk menghadapi berbagai persoalan hidup.

Perikop di atas sangat mengharukan, Rasul Yohanes mengirim surat untuk Gayus yang bertujuan untuk memuji dan menguatkan Gayus dalam melaksanakan tugas misinya. Gayus, seorang pelayan yang hidup benar, setia, ramah dan penuh perhatian. Saat itu Gayus menghadapi konflik dengan Diotrefes pemimpin jemaat yang sombong dan menolak pelayan-pelayan Tuhan. Yohanes menulis surat untuk menguatkan Gayus agar tetap berjalan dalam kebenaran.

Apa saja yang disampaikan? 3 Yohanes 1: 2 “…semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” Prioritas Yohanes adalah kehidupan rohani Gayus agar kuat, jiwanya sehat bertumbuh dalam karakter yang baik dan kokoh iman. Gayus hidup sehat secara fisik, mental, dan menikmati pertolongan dan berkat-Nya. Gayus cukup sandang, pangan, papan dan lain- lain untuk diri sendiri dan berbagi kepada orang-orang di sekitarnya. Yohanes sangat bersukacita, mendengar Gayus hidup dalam kebenaran melalui kesaksian beberapa orang yang datang kepadanya (ayat 3).

Ayat 4, “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” Rasul Yohanes sangat bersukacita sebab yang terutama adalah mendengar dan menyaksikan Gayus hidup dalam kebenaran. Ia sangat bangga karena Firman Allah bertumbuh dalam pribadi Gayus, ia berintegritas, setia, jujur dan takut Tuhan.

Mari kita meneladani tokoh Gayus yang hidup baik-baik, sehat-sehat dan sejahtera jiwanya. Kesehatan jiwa (rohani) menjadi dasar segala sesuatu. Jiwa yang sehat bisa dibangun dengan saat teduh berkualitas, memiliki karakter Kristus, berintegritas, dan hidup benar. Ekonomi yang sehat, ketenaran, jabatan itu baik namun yang lebih membanggakan adalah kesehatan jiwa. Jiwa yang sehat dengan tubuh yang kuat menjadi modal utama melayani Tuhan. Kiranya anak-anak kita di mana pun berada, para mitra, dan murid hidup benar seturut kehendak-Nya. Allah selalu peduli dengan pertumbuhan dan keseimbangan kesehatan jiwa serta tubuh anak-anak-Nya. Ia menolong dan memberikan keberhasilan pada kita (studi, pekerjaan, keuangan, kesehatan, kebahagiaan, dll). Allah tidak hanya menebus dosa namun juga memberikan kehidupan yang sehat (rohani dan jasmani) dan kelimpahan sesuai kebutuhan kita.

Inspirasi: Menjadi Gayus zaman sekarang (harus sehat rohani & jasmani, ramah, setia, jujur, rendah hati, dan tulus hati), menghadapi Diotrefes masa kini yang egois dan manipulatif.

LPMI/Rini Djatikoesoemo 

 

share

Recommended Posts