Kasih adalah Brand Murid-Murid Kristus

Kasih adalah Brand Murid-Murid Kristus

 Bacaan: Yohanes 13:31-35

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi (Yoh. 13 : 35).

Branding adalah persepsi publik terhadap produk, institusi, atau kelompok. Bagaimana kita menanamkan ciri khas kita sebagai murid-murid Kristus dalam benak orang lain? Yesus mengatakan, persepsi pertama mereka seharusnya adalah kasih. Kasih, persatuan di antara murid-murid Kristus yang ada dalam persekutuan dan dalam gereja. Ketika dunia melihat, mereka melihat kita sehati sepikir, saling mengasihi … memperhatikan sesama (Fil. 2:2), tidak sekedar hanya melihat kepentingan pribadi tetapi kepentingan orang lain juga (Fil. 2: 3-4). Dunia sedang merindukan kasih seperti itu. Kasih di antara umat Tuhan diharapkan akan menjadi garam (Mat. 5: 13) yang akan meningkatkan rasa haus mereka pada Air Hidup (Yoh. 4: 10).

Berdasarkan terang Firman Tuhan itu, maka tujuan utama gereja atau persekutuan bukanlah pada kehadiran saja atau gedung atau program-program gereja. Pengaruh kita akan memberi dampak besar ketika komunitas kita saling mengasihi. Kita menyatakan siapa Allah dengan cara saling mengasihi. Manusia sering memiliki opini tentang Allah berdasarkan reputasi pribadi kita. Anda mungkin merupakan satu-satunya pribadi yang menggambarkan siapa Yesus ketika melihat Anda. Atau mereka akan membentuk opini tentang Allah atas dasar reputasi dari persekutuan kita – bagaimana kita hidup, bagaimana kita saling mendukung, bagaimana kita membangun orang lain, bagaimana kita saling mengasihi.

Membangun brand ini mudah dituangkan dalam tulisan, tetapi membutuhkan usaha dan pengorbanan kita. Kita sesungguhnya manusia yang egois, mau menang sendiri, merasa superior dari orang lain. Jadi sulit bagi kita sebenarnya untuk mengampuni, untuk menerima orang lain dan untuk mendahulukan kepentingan orang lain. Tetapi bukan berarti impossible untuk kita lakukan, kita orang berdosa yang seharusnya mendapat murka Allah, sudah diampuni dan diterima oleh Tuhan. Kasih dan penerimaan seperti itulah yang Tuhan kehendaki untuk kita terapkan pada orang lain. Sebaliknya, pementingan diri sendiri, kesombongan yang menimbulkan perpecahan merusak branding kita. Mari kita saling membangun dalam kasih, serta mengutamakan pelayanan kasih agar dunia tahu bahwa kita adalah murid-murid-Nya.

Dalam persekutuan atau gereja mana saudara berada saat ini? Menurut saudara kira-kira apa persepsi orang terhadap persekutuan di mana saudara berada? Dalam score paling buruk 1 sampai paling baik 10, dalam hal kasih, berapa saudara memberi score?

(LPMI/Tegoeh Santoso)

share

Recommended Posts