Kasih Karunia dalam Kesabaran
Bacaan : Yunus 4: 1-10
Dan berdoalah Yunus kepada TUHAN, katanya: “Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Ny. Yunus 4:2.
Setelah menerima pertobatan bangsa Ninewe, Yunus merasa kecewa dan marah, ia merasa bahwa Allah telah berlaku tidak adil dengan memebrikan belas kasihan kepada bangsa yang selama ini telah hidup dalam kefasikan. Yunus berharap agar Allah menjahtuhkan hukuman yang adil kepada kefasikan bangsa Ninewa.
Namun dalam kesedihan dan kekecewaannya, Yunus melupakan esensi sejati dari kasih karunia Allah. Tuhan membawa Yunus pada sebuah pohon jarak yang tumbuh dengan cepat melampaui kepalanya untuk memberikan naungan dan kesejuhkan. Kemudian pada keesokan harinya ketika fajar menyingsing datanglah seekor ulat menggerek pohon jarak itu sehingga layu, sehingga panas matahari menyakiti kepala Yunus, lalu mengelulah Yunus kepada Tuhan “lebih baik aku mati daripada hidup” (8).
Dari peristiwa pohon jarak ini, Tuhan mau mengajarkan kepada Yunus, bahwa Allah peduli kepada semua umat manusia termasuk bangsa Ninewe yang memerlukan pertobatan. Allah adalah Allah yang memiliki kasih karunia kepada semua umat manusia. Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya memahami sifat dan karakter Allah. Kasih karunian-Nya melampaui pemahaman kita. Allah memberikan kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri, bahkan kepada mereka yang dianggap tidak layak oleh sesama manusia. Pertobatan dan pengampunan adalah pintu gerbang menuju kehidupan yang baru, di mana kasih karunianya masih berlaku untuk semua orang yang menginginkannya.
Inspirasi: Kasih karunia Allah kepada bangsa Ninewe, juga berlaku bagi setiap orang yang mau menerimah dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” Efs 2:8.
(LPMI/Yunus Siang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024