Kebenaran Tak Bergeser
Bacaan: Mazmur 119:20-21
“Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu. Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
Pada tahun 303 M, Kaisar Romawi Diocletian, mengeluarkan sebuah dekrit untuk menghentikan orang Kristen dari menyembah Yesus Kristus dan untuk menghancurkan Kitab Suci mereka. Semua pejabat di seluruh kerajaan diperintahkan untuk membakar gereja-gereja, dan membakar setiap Alkitab yang ditemukan dalam daerah mereka (Stanley Greenslade, Cambridge History of the Bible). Dua puluh lima tahun kemudian, pengganti Diocletian, Constantine, mengeluarkan dekrit yang lain yang memesan penerbitan lima puluh Alkitab dengan uang negara (Eusebius). – Pada tahun 1778, atheis Perancis bernama Voltaire menyombong dengan berkata bahwa dalam 100 tahun kekristenan tidak akan eksis lagi, tetapi dalam 50 tahun, Geneva Bible Society menggunakan rumah dan peralatannya untuk menerbitkan Alkitab(Geisler and Nix, A General Introduction to the Bible, 1986, hal. 123, 124). – Robert Ingersoll pernah dengan sombong berkata, “Dalam 15 tahun saya akan membuat Alkitab tinggal di rumah jenazah.” Tetapi Ingersoll sudah mati, dan Alkitab masih eksis dan terus disebarluaskan sampai sekarang. Sumber: https://grapheministry.org/ articles/2017/04/orang-orang-yang-mau-memban-tah-alkitab-tetapi-malah- bertobat-bagian-satu/)
Alkitab bukanlah buku biasa. Dalam perjalanan sejarah Alkitab dibenci, difitnah, disngkirkan, dicemooh, diselewengkan, dihancurkan, dan dibakar. Tetapi Alkitab tidak pernah lenyap, justru sampai sekarang buku yang paling banyak dicetak dari semua buku yang ada adalah Alkitab. Alkitab diterjemahkan dalam berbagai macam bahasa di dunia. Pertayaannya adalah mengapa Alktab tetap kokoh sampai sekarang? Karena Alkitab adalah firman yang diilhamkan Allah bagi manusia. Alkitab adalah seluruh komunikasi Allah kepada kita. Dalam PL dan PB, Allah mengkomunikasikan semua kerinduann dan isi hati-Nya kepada kita. Ia ingin agar kita hidup di dalamnya. Ia ingin agar kita menikmati kebahagiaan, sebagaimana Ia ilhamkan kepada Pemazmur dalam Mamur 119:1-3, “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan- peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan- Nya.”
Inspirasi: Alkitab adalah Firman Allah sumber hidup, makanan rohani kita. Mari kita belajar dari jemaat Berea yang dengan terbuka hati menerima Firman Tuhan, mendengar dan menyelidikinya, sebagaimana ditulis dalam Kisah Para Rasul 17:11, “Orang-orang di Berea lebih terbuka hatinya dari pada orang-orang di Tesalonika. Dengan senang hati mereka mendengarkan berita tentang Yesus, dan setiap hari mereka menyelidiki Alkitab untuk mengetahui apakah pengajaran Paulus itu benar.” (BIMK) – Yesus sendiri mengajak kita untuk menjadikan firman Tuhan sebagai makanan Rohani kita: “Tetapi Yesus menjawab: ”Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
(LPMI/Jerry Tamburian)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024