Kebersamaan Di Dalam Kristus
Bacaan: Kisah Para Rasul 4:32-37
“Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan bersama.” (Ay. 32)
Satu hal yang berpotensi memecah belah kesatuan orang percaya adalah egoisme. Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri (wikipedia.org). Sifat manusia duniawi yang tidak mengenal kasih melahirkan sikap mementingkan diri sendiri (self-centeredness). Setelah seseorang menjadi percaya sifat itu seharusnya semakin terkikis.
Memperhatikan kehidupan masyarakat Kristen mula-mula, pertobatan dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Kristus yang hidup mengubah penampilan mereka. Penampilan iman mereka terwujud pada saling memperhatikan satu sama lain, bukan sebagai kewajiban agama, tetapi murni dari ketulusan hatinya. Mereka memandang apa yang mereka miliki adalah milik bersama. Rupanya di masa itu banyak juga orang percaya yang miskin secara ekonomi, dan gereja mula-mula itu begitu sensitif untuk saling membantu (band. Kisah Para Rasul 6). Yang menarik di sini adalah bukan pertama-tama pada apa yang dibagi-bagikan tetapi pada hati yang mau membagi. Seorang hamba Tuhan berkata: “Orang kaya adalah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya dan mau membagikannya pada orang lain. Sebaliknya orang miskin adalah mereka yang walaupun sudah berlimpah-limpah, masih tidak merasa cukup dengan apa yang ada padanya.”
Gereja juga merupakan suatu komunitas sosial, yang bukan saja berurusan dengan kebutuhan rohani orang percaya, tetapi juga menggumuli bersama kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-hari bagi mereka yang kekurangan. Ada suatu kontras yang sangat mencolok, dimana ada orang yang memiliki banyak rumah mewah, sementara ada orang percaya yang tak punya tempat tinggal.
Orang dunia tidak mengerti apa itu kekristenan, namun ketika mereka melihat ada kasih yang dapat dilihat (visible love), mereka akan tahu bahwa itulah murid-murid Kristus (Yohanes 13:35). Sebenarnya ada banyak orang yang ingin datang pada Kristus, yang mereka tahu ada di dalam hidup orang -orang Kristen. Tetapi kehidupan tanpa kasih dan egoisme telah membuat banyak orang tidak mendapatkan kebenaran itu.
(LPMI/ Boy Borang)
Recommended Posts
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024
Berdiri Teguh di Tengah Tantangan
November 20, 2024