KEBUTUHAN YANG SESUNGGUHNYA

KEBUTUHAN YANG SESUNGGUHNYA

Firman Tuhan    : Lukas 15:17-24

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri (Efesus 2:8-9).

 

Yang mendorong kembalinya anak yang hilang dalam perumpamaan anak yang hilang adalah berlimpahnya makanan bagi orang upahan ayahnya sedangkan ia dalam kondisi bisa saja mengalami mati kelaparan. Asal saja tidak mati kelaparan, ia bahkan mau dijadikan salah seorang upahan oleh ayahnya (Lukas 15:19). Ia berkata dalam hatinya, “…orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.” Akan tetapi sang Ayah mengerti apa yang menjadi kebutuhan utama anaknya, bukanlah tentang makanan dan minuman semata, tetapi lebih dari itu, yaitu pemulihan relasi antara anak dan ayah.

Seringkali seseorang berusaha memenuhi kebutuhan tertentu dalam dirinya tanpa menyadari kebutuhan yang sesungguhnya. Seperti seorang Ibu yang terus menerus memerlukan obat sakit perut dan berusaha menghubungi anaknya, kemudian didapati bahwa kebutuhan sesungguhnya adalah kehadiran dan perhatian dari si anak. Atau seorang wanita yang berusaha mengubah penampilan bahkan dengan cara-cara yang cukup sulit, kemudian menyadari bahwa kebutuhan sesungguhnya adalah penerimaan dari orang di sekitarnya.

Dengan semua hal yang fana di sekitar, Tuhan tahu apa yang paling dibutuhkan oleh manusia yaitu keselamatan jiwa. Dan Tuhan mengaruniakan keselamatan tersebut melalui iman kepada Yesus Kristus. Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

LPMI/Lamroida Silalahi 

 

 

share

Recommended Posts