KECEWA KEMUDIAN PUTUS ASA

KECEWA KEMUDIAN PUTUS ASA

 Firman Tuhan: Matius 27: 3 – 5

 “Maka ia-pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (Matius 27: 5)

 

Kecewa adalah pengalaman yang manusiawi. Semua orang dapat kecewa: pada orang lain, pada keadaan, bahkan pada diri sendiri. Suatu saat saya pernah rindu untuk memiliki sebuah sepatu seperti yang dipakai oleh kebanyakan teman saya disekolah. Ibu saya berjanji membelikan sepatu seperti itu. Namun setelah saya lihat ternyata modelnya lain dan tidak sama seperti teman2 saya, betapa kecewanya saya saat itu.

Dalam bacaan hari ini kita melihat Yudas Iskariot yang adalah salah satu dari dua belas murid Yesus. Ia kecewa karena Yesus tidak sesuai dengan harapannya, lalu menjual Gurunya dengan harga tiga puluh keping perak. Setelah itu, hati nuraninya menuduh dia. Ia menyesal, mengembalikan uang itu, tetapi tidak kembali kepada Yesus. Kecewa pada dirinya sendiri, Yudas memilih jalan buntu: ia menggantung diri.

Kecewa dapat membawa kita ke dua arah: mendekat kepada Tuhan seperti Petrus yang juga gagal, namun bertobat dan dipulihkan. Atau menjauh dari Tuhan seperti Yudas yang terjebak dalam penyesalan tanpa pengharapan. Perbedaan Yudas dan Petrus bukanlah soal besar kecilnya dosa, melainkan kepada siapa mereka membawa kekecewaan dan penyesalan mereka. Petrus datang kembali kepada Yesus, Yudas menjauh dari-Nya.

Inspirasi:

Jangan biarkan kekecewaan menghancurkan hidup kita. Datanglah kepada Yesus, karena di dalam Dia ada pengampunan, pengharapan, dan pemulihan, Putus asa adalah jebakan iblis yang memutuskan kita dari kasih karunia.

LPMI/WS

 

share

Recommended Posts