Kekristenan Protektif
Bacaan: 2PETRUS3:17-18
“Tetapi kamu saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.” (2 Pet. 3:17).
Mari kita renungkan perangkat komputer misalnya, baik software maupun hardwarenya, itu saja sudah pasti dilengkapi dengan sistem perlindungan atau proteksi yang ketat, agar terhindar dari virus atau kerusakan yang serius, apalagi hati manusia. Sebagai salah satu organ terpenting dalam tubuh, hati atau jantung telah dirancang oleh Tuhan di bawah perlindungan tulang rusuk yang kuat. Begitu juga hati sebagai pusat kepribadian manusia, begitu seriusnya, sampai pengamsal pun menulis bahwa, hati harus dijaga dengan penuh kewaspadaan, karena dari situ terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Dijaga dengan apa? Dijaga dengan kebenaran Firman Tuhan (Mazmur 119:9-11). Faktanya, manusia serius memproteksi uang dan hartanya, tetapi tidak memproteksi hati dan pikirannya dari segala kejahatan.
Pada saat Yohanes bicara agar waspada supaya jangan terseret dalam kesesatan, ia bicara soal hati dan pikiran. Sejatinya di dalam hati dan pikiran manusia harus dipenuhi dengan kebenaran firman Tuhan. Ketika hati orang kosong akan pengajaran sejati, maka tentu saja pikirannya mudah terbawa arus yang menyesatkan dan membinasakan. Sampai muncul kata-kata hikmat sebagai berikut: “Otak kosong jendela iblis, perut kosong pintu gerbang Iblis, dan hati kosong tahta Iblis.” Ini paralel dengan kata-kata Paulus dalam 2 Korintus 4:4, manusia dibutakan oleh ilah zaman, sehingga tidak bisa melihat kebenaran.
Yohanes tidak main-main dengan peringatannya agar orang percaya jangan terseret ke jalan yang sesat. Kata “terseret” yang berarti sama dengan terbawa arus, benar-benar tak kuasa melawan arus pengajaran yang menghanyutkan itu. Sungguh ironis jika seseorang ‘merasa’ diri sudah tahu kebenaran tetapi terseret oleh angin pengajaran yang salah. Seharusnya orang yang tahu, pasti waspada dan yang waspada pasti tahu, apa yang harus ia lakukan. Hari kedatangan Tuhan yang semakin dekat itu, seharusnya membuat kita makin efisien dan efektif dalam hidup ini bukan? Lalu apa buktinya bahwa kita sedang berjaga-jaga menanti kedatangan- Nya yang tak terduga itu?
Inspirasi: Kekristenan identik dengan menjaga hati dan pikiran dari virus keduniawian. (BB)
(LPMI/Boy Borang)
Recommended Posts
Mengalirkan Air Kehidupan
November 23, 2024
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024