KEPUASAN ROHANI

KEPUASAN ROHANI

Firman Tuhan      : Lukas 6:21a, dan 25a.

Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan… Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Lukas 6:21a, dan 25a.

 

Dunia yang telah dibutakan oleh ilah zaman ini (2 Kor. 4:4) sangat merasa asing dengan yang namanya lapar dan haus secara rohani. Di benak mereka adalah lapar dan haus secara jasmani. Apalagi bicara kebenaran, tidak bisa ‘nyambung’ dengan pikiran mereka. Padahal mereka sangat membutuhkan kebenaran.

Kalau kita bandingkan ucapan bahagia dari Lukas dengan Matius, maka Matius menulis sebagai berikut, “ Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran , karena mereka akan dipuaskan. (Mat. 5:6). Jadi yang dimaksud dengan lapar dan haus adalah lapar dan haus akan kebenaran. William Barlay menulis, bahwa dalam bahasa Yunani, kata lapar diikuti kata kebenaran yang secara tata bahasa menjadi objek kalimat (akusatif). Jadi kalau kata lapar dan haus diikuti oleh obyek akusatif, maka artinya ialah bahwa orang yang bersangkutan lapar dan haus akan seluruh hal yang ada dihadapannya itu.

Dari penjelasan ini menolong kita mengerti bahwa ketika kita lapar dan haus akan kebenaran berarti kita lapar dan haus akan kebenaran secara total. Kita benar-benar lapar dan haus untuk mencari kebenaran dan juga melakukan kebenaran. Pertanyaannya adalah apakah kita mampu melakukan kebenaran? Tentunya sebagai orang berdosa kita tidak mampu melakukan kebenaran! Karena kecenderungan kita melakukan kebenaran karena kita punya kepentingan. Kebenaran yang kita lakukan hanya untuk mendukung kepentingan kita. Misalnya kita menolong sesorang karena ia sudah menolong kita. Seharusnya yang benar adalah kita menolong seseorang walaupun …! Karena itu Tidak ada cara yang lain bagi kita untuk lapar dan haus akan kebenaran secara total kecuali kita pertama-tama dibenarkan oleh darah Tuhan Yesus (Roma 5:9). Hal ini terjadi pada saat kita percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi dengan iman (Ef. 2:8-9). Selanjutnya kita menyerahkan hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus (Gal. 5:16). Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Roh Kuduslah yang akan memberikan kepada kita kelaparan dan kehausan akan kebenaran. Dan Roh Kudus juga yang akan memberi kita kuasa untuk dapat melakukan kebenaran. Rasul Yohanes menulis hal ini dalam Yohanes 16:13, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran, sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”

Dewasa ini ada banyak orang lapar dan haus akan kebenaran yang ditawarkan oleh dunia. Kebenaran yang sifatnya instan dan sementara. Tawaran-tawaran melalui iklan, internet bahkan melalui pengajaran-pengajaran sesat menawarkan kebahagiaan instan: cepat kaya dan cepat mendapat kedudukan dan popularitas tanpa bekerja keras. Apakah mereka mendapatkanya? Bisa jadi mereka mendapatkanya? Apakah mereka dia puaskan? Bisa jadi mereka dipuaskan. Tetapi apa yang mereka dapatkan dan kepuasan yang mereka rasakan itu tidak bertahan lama. Bahkan kehancuran yang menanti mereka. Karena itu Tuhan sangat mengecam orang yang mencari kepuasan di luar Tuhan. Dalam ayat 25a Yesus berkata, “Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar.”

Bagaimana dengan kita? Apakah kita lapar dan haus akan kebenaran? Apakah kita menyediakan waktu khusus belajar dan mencari kebenaran melalui saat teduh kita? Apakah firman Tuhan menjadi makanan Rohani kita setiap hari? Sebagaimana Yesus katakan: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat. 4:4). Apakah kita menerapkan kebenaran itu mulai dari hal-hal yang kecil? Kita mengasihi istri dan anak-anak kita. Mari ijinkan Roh Kudus memimpin hidup kita. Roh Kuduslah yang membangkitkan kelaparan dan kehausan akan firman Tuhan dalam hidup kita dan Roh Kuduslah yang akan memberikan kuasa bagi kita untuk melakukan kebenaran itu.

Inspirasi: Mengijinkan Roh Kudus memimpin hidup kita menolong kita dapat memahami kebenaran dan melakukan kebenaran itu di lingkup pengaruh kita.

LPMI/Jerry Tamburian

share

Recommended Posts