Kerinduan Orang Percaya

Kerinduan Orang Percaya

Bacaan : Mazmur 137

“Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.” (Mazmur 137:1)

Dalam kitab Mazmur, ada dua kota yang selalu digambarkan oleh Pemazmur secara kontras. Kota-kota itu adalah Sion dan Babel. Kota Sion selalu digambarkan sebagai kota kediaman Tuhan (Maz. 20:2, 43:3, 48:1, 48:2). Kota Sion digambarkan juga sebagai kota yang penuh dengan sukacita dan nyanyian yang gembira. Sebaliknya kota Babel selalu di gambarkan kota yang penuh kesombongan, tangisan, siksaan, kehancuran, juga digambarkan sebagai Binatang yang jahat.

Dalam Mazmur 137, Pemazmur menulis tentang orang-orang yang pernah tertawan di Babel mengalami pengalaman-pengalaman yang sangat menyedikan, tekanan, tangisan, penderitaan dan siksaan sehingga untuk menyanyi pujianpun sangat berat. Kenangan mereka kepada kota Sion, kota yang penuh sukacita menyebabkan mereka menangis karena mereka tidak mendapatkannya ketika ada di Babel. Bahkan mereka mengatakan berbahagia bagi setiap orang yang membalaskan kepada Babel segala kejahatan yang mereka lakukan kepada orang tawanan.

Kota Babel mengingatkan kita tentang kota pembuangan bangsa Israel karena ketidak setiaan mereka menjalankan perintah Tuhan. Meskipun Tuhan setia mengingatkan mereka melalui hamba-hamba-Nya, supaya mereka berbalik, bertobat dan mencari Tuhan. Tetapi mereka memilih untuk tidak setia kepada Tuhan tetapi sebaliknya mereka mengikuti ajaran bahkan penyembahan ilah bangsa lain. Sebagai akibatnya mereka hidup dalam perbudakan dan tawanan bangsa Babel. Sekarang kita hidup dalam dunia yang menawarkan ajaran-ajaran kelihatan benar tetapi ujungnya menuju maut. Matrialisme, hedonisme, Atheisme, sinkretisme adalah beberapa dari ajaran dewasa ini yang sangat mempengaruhi banyak orang termasuk orang-orang yang mengaku Kristen. Bahkan dibeberapa negara menganggap LGBT sebagai sesuatu yang manusiawi. Kenikmatan Babel seperti digambarkan dalam Kitab Wahyu sangat terasa dewasa ini (Baca Wahyu 14:8, 17:5). Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah masuk dalam jebakan perbudakan dan tawanan Iblis. Mereka lebih senang masuk melalui pintu dan jalan yang lebar yang menawarkan sesuatu yang mudah dan mengiurkan dari pada masuk melalui pintu dan jalan yang sempit atau jalan salib. Matius menulis kata- kata Tuhan Yesus tentang hal ini dalam Matius 7:13-14, “Masuklah melalui pintu yang sempit, sebab pintu dan jalan yang menuju ke neraka besar dan lebar, dan banyak orang yang melaluinya. Tetapi sempit dan sukarlah pintu dan jalan yang membawa orang kepada hidup. Dan hanya sedikit orang yang menemukannya.” (BIMK)

Inpirasi: Orang percaya rindu suasana sorgawi, itu pasti. Namun tawaran dunia takkan berhenti untuk menyeret orang percaya agar terperangkap ke dalam dunia yg tampaknya manis tapi mematikan.

(LPMI/ Jerry Tamburian)

share

Recommended Posts