Keserdehanaan dan Kebaikan

Keserdehanaan dan Kebaikan

Bacaan: LUKAS 14

Dan apabila kamu memberi suatu perjamuan, ajaklah orang-orang miskin, orang-orang yang cacat, orang-orang lumpuh, orang-orang buta, maka kamu akan berbahagia, sebab mereka tidak membalas kepadamu. Tetapi engkau akan dibalas pada hari kebangkitan orang benar. Lukas 14:13-14.

Untuk, seorang anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan kecil di pinggiran kota, sangat antusias menyambut Natal. Meskipun kondisi keuangan panti asuhan itu sederhana, mereka merayakan Natal dengan sukacita. Suatu hari, Unuk mendengar seorang ibu memberitahu anaknya bahwa mereka tidak dapat membeli hadiah Natal tahun ini karena kesulitan keuangan. Terketuk hatinya, Unuk memutuskan untuk memberikan mainan kesayangannya pada anak itu. Dengan penuh kegembiraan, Unuk memberikan mainan itu pada anak itu pada malam Natal. Meskipun ia awalnya sedih merelakan mainannya, senyum bahagia dari anak itu memberinya kepuasan yang lebih besar

Suasana Natal dalam kesederhanaan dan kebaikan memberikan kesempatan untuk menyadari bahwa keindahan sejati Natal bukanlah dalam hal-hal megah, melainkan dalam kasih, kebaikan, dan kedamaian yang hadir dalam setiap tindakan sederhana dan setiap momen berbagi dengan orang lain. Itulah kehangatan yang sesungguhnya. Di jalan-jalan kampung, orang-orang saling bertegur sapa dengan senyum hangat, memberi kebaikan satu sama lain. Ada yang menghiasi jendela- jendela rumah kecil dengan lampu-lampu sederhana, sementara yang lain membawa kebahagiaan dengan sekadar senyuman kepada yang lewat.

Ajakan Lukas dalam pembacaan kita hari ini, mengundang mereka yang tidak mampu membalas merupakan tindakan kasih yang murni dan tidak bermotifkan pujian atau keuntungan pribadi. Yesus menegaskan bahwa memberi kepada mereka yang kurang beruntung akan mendatangkan berkat di hadapan Allah. Ini bukanlah tentang pujian manusia, melainkan penghargaan yang diberikan Allah pada hari kebangkitan, menunjukkan bahwa kasih yang tulus kepada yang membutuhkan adalah bagian integral dari kehidupan yang saleh. Yesus mengajarkan agar pelayanan dan kasih tidak dibatasi oleh status sosial atau kondisi fisik. Memperlihatkan perhatian dan kasih kepada mereka yang terpinggirkan atau kurang beruntung adalah bagian dari panggilan kita sebagai pengikut Kristus.

Dalam suasana Natal tahun 2023 ini mari peduli dan berbagi kepada sesama, terutama kepada yang kurang beruntung, merupakan cerminan kasih Putra Natal yang membebaskan dari harapan imbalan dan mendatangkan berkat di hadapan- Nya. Ini menggambarkan ajaran Yesus tentang pentingnya memperlihatkan kasih tanpa memandang balasan atau pujian manusia, melainkan dengan niat tulus dalam melayani sesama sebagai wujud cinta kepada Allah.

Inspirasi: Undang mereka yang terpinggirkan ke perjamuanmu. Kebaikan tanpa pamrih membawa berkat.

(LPMI/Yunus Siang)

share

Recommended Posts