Kesetiaan Mengikut Yesus
Bacaan : Yohanes 6:60-71
“Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut
tentang hal itu, berkata kepada mereka. Adakah perkataan itu menggoncangkan
imanmu”. Yoh 6:61.
Ketika kita berkaca kepada akhir hidup para Rasul, seperti Matius yang mati
ditusuk dengan pedang di sebuah kota di wilayah Etiopia, Petrus mati disalib
terbalik dengan kepala dibawa di Roma. Yohanes dimasukkan ke dalam sebuah
kuali berisi minyak mendidih. Semua Rasul meninggal dunia dengan kondisi tragis
karena kesetiaan dalam mengikut Tuhan Yesus. Memang dalam mengikut Tuhan
Yesus kita tidak hanya dipanggil untuk percaya, tetapi harus setia memikul salib
(Matius 16:24).
Dalam Yohanes 6:60-71, kita melihat bagaimana beberapa murid Yesus
mengalami krisis iman setelah mendengar ajaran-Nya yang sulit dipahami dan
diterima. Mereka berkata, Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup
mendengarkannya? 60. Ini mengingatkan kita bahwa dalam perjalanan iman kita,
kita akan menghadapi momen-momen sulit yang menguji kesetiaan kita. Yesus
tidak selalu memberikan ajaran yang mudah diterima. Kadang-kadang, ajaran-Nya
menantang pemahaman dan kenyamanan kita. Seperti para murid, kita mungkin
bertanya-tanya, bagaimana mungkin kita bisa menerima ini. Namun, penting bagi
kita untuk mengingat bahwa iman kita bukan hanya tentang memahami semuanya
dengan sempurna, tetapi juga tentang mempercayai Tuhan dalam hal-hal yang
tidak kita mengerti. Di tengah keraguan dan ketidakpastian, beberapa murid
memilih untuk meninggalkan Yesus. Namun, Petrus, mewakili murid-murid yang
setia, menjawab, Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Engkau mempunyai
perkataan hidup yang kekal. 68. Ini adalah pengingat bahwa dalam momen-
momen sulit, kita harus memilih untuk tetap setia mengikut Yesus, karena hanya
Dia yang memiliki perkataan hidup yang kekal.
Yesus tahu bahwa beberapa orang tidak percaya kepada-Nya dan bahkan
ada yang akan mengkhianati-Nya. Namun, Dia tetap setia kepada misi-Nya dan
kepada murid-murid-Nya yang setia. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya
kesetiaan. Mengikuti Yesus berarti tetap setia bahkan ketika kita tidak mengerti
sepenuhnya atau ketika jalan yang kita lalui sangat sulit. Marilah kita belajar dari
para murid yang memilih untuk tetap setia kepada Yesus meskipun menghadapi
ajaran yang sulit. Ingatlah bahwa iman kita bukan hanya tentang apa yang kita
pahami, tetapi tentang harga yang harus dibayar walaupun nyawa sendiri adalah
taruhannya. Marilah kita memilih untuk tetap percaya dan setia kepada Yesus,
karena hanya Dia yang dapat memberikan kita kehidupan yang kekal dan kepuasan
sejati, untuk terus berjalan dalam iman dan kepercayaan kepada Yesus Kristus,
Sang Pembawa Kehidupan Kekal.
Inspirasi: Kesetiaan selalu berakhir dengan kesuksesan, kepintaran, kekutan.
Tetaplah setia untuk mendapatkan hasil yang maximal.
(LPMI/Yunus Siang)
Recommended Posts
Kemenangan yang Menguatkan
November 22, 2024
Semangat Pahlawan, Iman yang Tak Tergoyahkan
November 21, 2024
Berdiri Teguh di Tengah Tantangan
November 20, 2024