Ketenangan Orang Benar

Ketenangan Orang Benar

Bacaan: Amsal 30:7-9

“Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.” (Ay.1)

Menyamar dalam berbagai cara dapat dilakukan oleh orang yang sedang dikejar-kejar atau buron. Meskipun ia menyamar, hatinya tetap tidak tenang, penuh dengan kecurigaan. Ia pun mudah dicurigai orang karena pasti ada gelagat dan perilaku aneh. Seperti kisah seorang buron, penganiaya tiga anak muda, ia bersembunyi di rumah kerabatnya di kota. Namun kemudan ia kembali ke kampungnya dengan menyamar, berseragam dan berpura-pura sebagai petugas keamanan (security). Ia pun ketahuan aparat, sehingga langsung ditangkap. Kontras sekali dengan orang yang baik dan jujur, kemanapun ia pergi penuh ketenangan dan keberanian seperti singa muda. Mengapa? Seorang penulis menggambarkan, singa muda memang tidak takut untuk mengejar mangsa yang lebih besar seperti sapi atau kerbau. Ia takkan gentar mendengar kebisingan yang terdengar di sekitarnya. Fokusnya hanya satu, mangsa yang ada di depannya.

Salomo menganalogikan orang benar seperti singa muda, karena mungkin pernah mengamati atau mempelajarinya. Memang kalau orang tidak berbuat sesuatu yang salah, tidak ada yang perlu ditakutkan bukan? Berbeda dengan Adam dan Hawa, bersembunyi dalam ketakutan karena dosa (Kejadian 3:8). Begitu pula Kain, karena membunuh adiknya, ia bukannya mengaku, malah berbohong, dan akhirnya menjadi pelarian dan pengembara di bumi (Kejadian 4:9-12). Ingat Ananias dan Safira? Suami istri yang tidak jujur lalu mendustai Roh Kudus, pasti penuh kegelisahan, dan akhirnya terhukum oleh kesalahannya sendiri (Kisah Para Rasul 5:1-11). Bagaimana dengan kita? Kita perlu menguasai diri, jadilah tenang, agar kita dapat berdoa (1 Petrus 4:7).

Inspirasi: Orang yang hidup benar tidak dikejar-kejar oleh dosa dan juga tidak mengejar dosa. Ia akan terus mengejar kebenaran dan kebenaran melindunginya.

share

Recommended Posts